Tentang Pertemuan dan Perjuangan
-Untuk
Anak-anak SMKN 24 Jakarta khususnya kelas X Jasa Boga 1
dan Jasa Boga 2-
Nak, hampir
tiga bulan kita belajar bersama. Masih terasa betul awal kita bertemu di kelas
itu, canggung, malu, ragu, dan penuh rasa ingin tahu.
Namun,
waktu telah mengubah rasa-rasa itu. semakin hari, rasa yang kita miliki semakin
beragam. Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari yang canggung menjadi semakin
akrab. Bersahabat. Ada tawa, sedih, marah, kecewa, dan masih banyak lagi.
Kalian
tentu masih ingat ketika saya mengajar di kelas X JB 1 dan JB 2. Siapa yang
sering saya beri teguran dan kasih pertanyaan. Siapa yang suka telat menulis
catatan. Siapa yang suka makan di kelas saat pelajaran. Siapa yang suka minta
izin “nge-cas” hp di kelas. Siapa yang suka membantu saya menyalakan proyektor
di kelas. Siapa yang suka menghapus papan tulis. Siapa yang suka membantu saya
untuk menulis dipapan tulis. Siapa yang suka curhat malem-malem. Siapa yang
suka iseng foto saya di kelas saat saya mengajar. Siapa yang telat mengumpulkan
tugas-tugas. Siapa yang sering membuat kita tertawa di kelas dengan
celoteh-celotehannya padahal sedang membahas pelajaran. Siapa yang sering aktif
bertanya. Siapa yang suka jalan-jalan di kelas saat pelajaran. Siapa yang
paling rajin mencatat di kelas. Siapa yang suka ngambek di kelas. Dan siapa yang
suka keluar-keluar kelas/ izin ke toilet/ izin nabung saat belajar. Ah,
semuanya terangkum lengkap di kelas JB SMKN 24 Jakarta.
Nak,
Waktu begitu
cepat berlalu ya..
Tak terasa,
sudah tiga bulan saya mengajar kalian dengan segenap hati. Kini saya sudah menyelesaikan
tugas akhir dalam mata kuliah Praktik Kegiatan Mengajar khususnya mata
pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan.
Nak,
Setiap
pertemuan pasti ada perpisahan. Ada yang datang, ada juga yang pergi. Mungkin itu
salah satu bagian dari keseimbangan di muka bumi ini. Cara untuk membuat
seimbang.
Ah !
aku benci perpisahan. Perpisahan selalu berakhir dengan air mata. Dan juga
kata-kata mengharukan yang membuatku ingin menangis. Namun, kita harus optimis
ya bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya.
Saat ini
kita sama-sama sedang berjuang. Kalian berjuang untuk meraih cita-cita agar
menjadi orang-orang sukses dan bermanfaat untuk negara kita. Aku pun juga akan
berjuang beberapa bulan ke depan di tempatku menuntut ilmu. Jadi kita sama-sama
berjuang ya. Saling mendoakan.
Nak,
Rasanya ingin sekali aku memajang semua wajah kalian di sini, mengetahui kalian ada di mana, anak-anak JB 1 dan JB 2,
tetapi ruangku terbatas. Namun, kalian tak perlu khawatir karena ruang hatiku
pastilah cukup untuk memajang foto-foto dan kenangan tentang kalian, tentang
kita selama ini.
Hmmmm...
sukses terus ya untuk kalian. Aku menyayangi kalian semua. Semoga kalian
menjadi anak-anak yang berbakti sama orang tua, baik orang tua di rumah maupun
orang tua di sekolah. Oh iya, kalo ketemu di jalan jangan sombong ya, semoga
tambah giat belajarnya agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat dan berkarakter bagi nusa, bangsa, dan agama.
Amin.
Jakarta,
Jumat, 11 November 2016, 17:07
Anisa Mardotillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar