bintang

Selasa, 25 November 2014

Surat Blog untuk Guru



Surat Blog untuk Guru

Jakarta, 25 November 2014

Yth.
bapak dan ibu guruku tercinta di manapun berada

Hari ini merupakan Hari Guru se-dunia. Di hari yang spesial ini aku ingin mengucapkan “SELAMAT HARI GURU” terima kasih yang sebesar-besarnya untuk bapak dan ibu guruku dari SD, SMP, dan SMA yang telah mendidik ku tanpa lelah. Jasa-jasamu tak bisa dibalas oleh harta atau apapun. Engkau selalu berharap agar kelak anak didiknya menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Nasihatmu  akan ku kenang selalu hingga akhir hayat.
Akan ku lanjutkan tongkat estafet pengabdian yang telah Engkau ajarkan dan seruanmu akan ku jadikan pegangan.  Engkau selalu memberikan semangat belajar yang tak ada henti-hentinya. Engkau seakan tak pernah merasa lelah untuk mendidik anak-anak bangsa. Guru, nama baikmu akan selalu kami jaga sampai kapanpun.
Guru, belum ada yang bisa kuberikan untuk membalas semua jasamu selama ini. Namun, aku hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih mendalam melaui surat ini. Di sini aku terus belajar untuk melanjutkan perjuanganmu. Akan ku ingat selalu nasihatmu. Akan ku lanjutkan baktiku pada Ibu pertiwi

Terima kasih ku ucapkan padamu
Terima kasih ku persembahkan untukmu
Terima kasih atas segala yang kau berikan
     
Salam hangat dari anakmu

    Anisa Mardotillah

Sabtu, 27 September 2014

KASTENGLES
(1000 GRAM)
Bahan :

Butter 300 gr
Margarin 100gr
Kuning telur 40 gr
Putih telur 30 gr
Keju tua/edam 150 gr
Tepung terigu 450gr
Maizena 50 gr
Keju cheddar 100 gr

Cara membuat :

1.  Kocok butter, margarin, dan gula halus hingga putih dan lembut. Masukkan telur kocok hingga rata.
2.  Kemudian masukkan keju tua, lalu tepung terigu dan maizena, aduk rata.
3.  Cetak adonan, poles dengan kuning telur dan taburi keju cheddar.
4.  Panggang hingga kuning kecokelatan.


Kisah inspirasi dari sebuah perjalanan hidupku...


Titik Awal Menuju Impian
Aku merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Usia adikku hanya berbeda dua tahun. Dari kecil, aku sudah bercita-cita ingin menjadi seorang juru masak yang terkenal. Hal ini bermula karena waktu kecil aku sering sekali bermain masak-masakan dan lambat laun menjadi hobiku sampai detik ini dan selamanya. Saat aku berusia 5 tahun, sambil memasak di dapur ibuku mengajari aku membaca dan menulis. Setiap hari ia lakukan agar aku bisa membaca dan menulis saat sekolah nanti. Namun, setiap ia mengajariku, aku justru penasaran dengan yang ibu lakukan saat memasak daripada papan tulis yang ada dipintu dengan tulisan “INI IBU BUDI, INI AYAH ANI”. Lain halnya dengan aku, adikku lebih memperhatikan apa yang tertulis di papan tulis. Meskipun kadang kala aku hilang konsentrasi pandangan dari papan tulis dan dimarahi oleh ibu, tetapi akhirnya aku bisa membaca dan menulis begitupun adikku juga sudah bisa membaca.
Pendaftaran Sekolah Dasar telah tiba. Aku dan ibu bersiap-siap ke sekolah. Ayah dan Ibu berharap agar aku bisa masuk Sekolah Dasar Negeri. Akhirnya, aku diterima di SDN 05 Pagi, kebetulan sekolahku tidak terlalu jauh dari rumah. Selama 6 tahun, aku belajar di sekolah itu dan menemukan banyak teman yang sampai saat ini masih berkomunikasi. Dari kecil, aku sudah dipanggil chef di lingkungan keluarga karena aku sering membantu ibu memasak, bahkan aku sudah bisa memasak dan menyiapkan bekal sendiri setiap pergi ke sekolah. Setelah lulus dari Sekolah Dasar, aku melanjutkan sekolah di SMPN 237. Saat itu, aku ingin sekali cepat-cepat lulus agar aku bisa masuk ke sekolah memasak yang ada di SMKN 24.
Aku semakin giat belajar dan setelah lulus dari SMP ternyata nilai UN ku bagus untuk masuk ke SMA Negeri sehingga ibu, ayah, dan kakakku menyarankan agar aku masuk ke SMA Negeri. Kakakku adalah anak yang selalu berprestasi di sekolahnya, mulai dari SD, SMP, dan SMA sehingga akupun berfikir ingin seperti kakakku. Akhirnya, aku mendaftar di SMAN 64 meninggalkan impianku. Saat itu, aku seperti melupakan apa yang aku impikan sejak kecil. Selama SMA aku tetap belajar dengan tekun dan menghasilkan nilai yang cukup baik. Aku ingat sekali saat guruku bertanya di kelas,
“Apa cita-citamu, Nak?”.
“Ingin menjadi seorang pengusaha, Pak”, tanpa ragu tiba-tiba aku menjawab.
“Memangnya kamu ingin menjadi pengusaha apa, Nak?”, guruku bertanya lagi.
”Ingin jadi pengusaha roti dan kue yang sukses”.    Jawabku.
 Lalu teman-temanku heran dengan jawabanku. Guruku bertanya lagi,
“Apa kamu tidak salah masuk ke sekolah ini?”.
Lalu guruku bertanya pada semua murid, “kira-kira apa yang harus dilakukan oleh Anisa untuk mencapai cita-citanya itu?”.
Temanku menjawab,” seharusnya Anisa masuk sekolah boga untuk mengasah kemampuannya agar cita-citanya tercapai”.
Akupun merasa bersalah telah menjauh dari impian yang aku inginkan. Setelah lulus SMA, ingin sekali aku melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, akupun tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa masuk sekolah masak. Salah satu perguruan tinggi di Jakarta, yaitu Universitas Negeri Jakarta yang aku tahu ada jurusan memasaknya. Sebelum tes perguruan tinggi, aku di daftarkan bimbel oleh kakakku. Dia berharap agar aku bisa lolos dalam tes ini. Namun, Allah belum mengabulkan doaku untuk masuk di perguruan tinggi negeri. Saat itu, aku sangat sedih antara melanjutkan ke sana atau tidak, tetapi banyak temanku yang memotivasi dan berharap agar ditahun depan aku bisa masuk perguruan tinggi negeri dengan jurusan yang aku inginkan.
Selama setahun aku didaftarkan kembali untuk mengikuti bimbel, khusus untuk masuk PTN. Di sana lah aku bertemu banyak orang hebat yang tidak mudah patah semangat untuk mencapai cita-citanya sehingga membuat aku semakin bersemangat belajar. Tak terasa SBMPTN sebentar lagi tiba, ada rasa kangen yang akan diingat terus sampai kapanpun saat kita belajar bersama dari pagi hingga sore setiap hari, berlomba-lomba masuk sepuluh besar setiap ulangan yang diadakan setiap seminggu sekali, berbagi cerita satu sama lain tentang kehidupan masing-masing, tentang konsultasi jurusan bersama guru-guru kami agar jurusan yang kami pilih menjadi jalan yang memudahkan kami menuju cita-cita, tentang apapun yang terjadi pada hasil pengumuman SBMPTN, dan masih banyak lagi.
SBMPTN pun tiba, dan aku sangat bersungguh-sungguh mengerjakannya. Hingga diakhir pengumuman pun kami semua dapat bernapas lega karena masuk dalam perguruan tinggi negeri. Begitupun aku yang mendapatkan PTN terkenal di Jakarta, yaitu Universitas Negeri Jakarta dan masuk dalam program studi Pendidikan Tata boga. Meskipun aku berasal dari SMA, tetapi aku tak menyesal bahkan merasa bersyukur bisa mendapat ilmu dari semua bidang. Inilah merupakan titik awal yang nantinya akan mengantarkanku pada impianku sejak kecil. Amin.
Oprah Winfrey pernah mengatakan “saya telah jatuh pada jurang terdalam dalam hidup ini karena tidak ada lagi jurang lebih dalam dimana saya bisa jatuh lagi, maka satu-satunya yang ada dipikiran saya adalah bagaimana saya bisa memanjatnya dan terus mendaki hingga ke puncak”. Begitulah kehidupan para bintang!
Jadi, cita-cita sejak kecil sangat berarti untuk memotivasi diri kita untuk mencapai impian yang kita inginkan. Tak ada kata terlamabat untuk mencapai impian yang kita inginkan dan jadikan hobi yang kita sukai sebagai jalan menuju kesuksesan yang akan mengantarkan kita pada cita-cita.


Postingan ini adalah kurikulum KOMBUN Periode ke-3 bulan September 2014, dengan tema kisah inspirasi masa sekolah. Terimakasih untuk KOMBUN yang membuat saya menjadi ingin berbagi kisah inspirasi dari sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya.


Sabtu, 06 September 2014

Kemerdekaan yang Belum Usai

Hai pemuda Indonesia!

Masih ingatkah kalian dengan ungkapan Bung Karrno,  “Jas Merah” yang berarti Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah? Ya, kita memang tidak boleh melupakan sejarah karena sejarah merupakan saksi bisu suatu peristiwa yang akan selalu dikenang sepanjang masa. Jika kita berkaca pada masa lalu saat para pahlawan berjuang mempertahankan kemerdekaan hingga rela mengorbankan harta dan nyawa, lantas apakah kita sudah mengisi kemerdekaan ini dengan sepenuh hati?
Arti kata merdeka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat ialah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dsb; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, sedangkan bebas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat ialah lepas sama sekali (tidak terhalang, dsb sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dsb dgn leluasa); lepas dari (kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dsb); tidak dikenakan (pajak, hukuman, dsb); merdeka (tidak dijajah, diperintah, atau dipengaruhi oleh negara lain atau kekuasaan asing); tidak terdapat (didapati).
Jika kita lihat dari pengertian di atas, negara kita memang sudah merdeka dan bebas dari penjajahan fisik, seperti yang tertulis dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak ada lagi perang senjata (bedil) vs bambu runcing, meriam, tank-tank besar yang lalu-lalang, serta suara tembakan di  sana-sini. Namun, makna kata merdeka dan bebas tersebut saat ini terlihat multitafsir. Secara fisik, kita memang sudah merdeka, tetapi secara moral apakah kita benar-benar sudah merdeka dan bebas? Jika iya, bagaimana bisa istilah degradasi moral yang sasarannya ditujukan untuk para generasi bangsa sering kita dengar di masyarakat? Jika iya, bagaimana bisa sesuatu yang berbau luar negeri (non-Indonesia) menjadi sangat digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia? Dan jika iya, bagaimana bisa kejahatan dan ketidakadilan masih bebas berkeliaran di sana-sini?

Penjajahan Versi Baru
Tanpa kita sadari, saat ini, negara kita masih terjajah. Penjajahan yang terjadi saat ini  bukanlah penjajahan secara fisik, melainkan moral. Perang yang terjadi saat ini bukanlah perang dengan senjata, melainkan dengan teknologi. Kita seringkali menyalahgunakan kehadiran teknologi sebagai sarana untuk melancarkan aksi kejahatan, seperti penipuan, penculikan, transaksi narkoba, perampokan, bahkan alat untuk menyebarkan pornografi yang akhirnya berdampak pada rusaknya otak dan akhlak para generasi bangsa.
Kecanggihan teknologi lainnya dapat kita lihat pada tayangan yang ditampilkan oleh beberapa oknum media yang isinya bukannya mendidik, melainkan untuk memprovokasi masyarakat agar saling membenci, film, sinetron, dan lagu-lagu yang seharusnya dikonsumsi untuk orang dewasa justru dinikmati oleh anak-anak,  dan sebagainya.  Apa yang terjadi saat ini masih dapat diatasi jika kita semua mau bekerja sama untuk mengubahnya. Tentunya Indonesia masih memiliki harapan untuk menjadi suatu negara yang bebas dari segala penjajahan apa pun.

Harapan Itu Masih Ada
Rasanya tidak adil jika kita memandang Indonesia hanya dari satu sudut pandang, yakni kekurangannya. Di balik itu semua, kita masih mempunyai banyak kelebihan yang mungkin lepas dari pandangan masyarakat yang lain. Berkaitan dengan kemerdekaan, nasionalisme, keberlangsungan NKRI, harapan itu masih ada. Indonesia masih mempunyai banyak generasi bangsa yang cerdas dan berprestasi,  berjiwa Pancasila, dan menghargai keberagaman. Sebagai contoh, banyak pelajar Indonesia yang memenangkan lomba olimpiade tingkat nasional bahkan internasional, para mahasiswa yang memperkenalkan budaya Indonesia di mancanegara melalui bakat dan prestasinya secara akademik maupun nonakademik, para atlet muda berprestasi yang berjuang keras membela Indonesia sehingga bendera merah putih mampu berkibar di negara lain, dan sebagainya. Mereka merupakan salah satu contoh dari sekian banyak anak muda berprestasi lainnya yang nantinya akan menjadi harapan untuk menjaga negara Indonesia tercinta ini.
Inti dari semua itu, pastinya kita tidak menginginkan berbagai macam bentuk penjajahan apapun masuk kedalam negara kita. Lalu, bagaimana cara kita untuk meminimalisasi bahkan kalau perlu menghilangkan penjajahan-penjajahan tersebut? Tentu saja dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk menuntaskan hal ini.
Dari pesatnya perkembangan teknologi, diharapkan masyarakat mampu menyeleksi tayangan televisi yang mendidik untuk anak. Para musisi juga diharapkan mampu membuat lagu-lagu yang bertemakan nasionalisme dan lagu-lagu yang mendidik untuk anak. Sementara itu, dari ranah pretasi yang pernah ditorehkan oleh para generasi bangsa, sudah selayaknya bagi pemerintah untuk mengapresiasi prestasi mereka agar mereka merasa dihargai. Dengan begitu, tidak akan kita dengar lagi para cendekiawan Indonesia yang lebih memilih bekerja atau bahkan tinggal di luar negeri gegara mereka lebih sejahtera dan dihormati di sana, tidak akan kita dengar lagi para siswa pintar yang putus sekolah karena kekurangan biaya, serta tidak akan kita dengar lagi para atlet yang hidupnya terlantar setelah pensiun. Semoga.  


Postingan ini adalah kurikulum KOMBUN periode ke-2 Bulan Agustus 2014, dengan tema Generasi Muda Bicara Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia.


Kamis, 21 Agustus 2014

Rencana Indah di Balik Impian yang Tertunda


Kegagalan memberiku banyak pelajaran
Tentang arti perjuangan, keikhlasan, impian, dan rasa syukur
Karena rencana-Mu adalah misteri
Yang akan berakhir indah pada waktunya

          Apa yang ada dalam benak kita bila mendengar kata gagal? Perasaan apa yang muncul dalam hati kita jika usaha yang telah kita lakukan gagal? Ya, setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Namun, aku tidak akan menyebutnya sebagai kegagalan, tetapi sebagai impian yang belum terwujud. Sekadar berbagi cerita, aku pernah mengalami hal tersebut tepatnya setahun yang lalu ketika mengikuti tes Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Saat itu, impian terbesarku ialah lolos SNMPTN dan masuk ke perguruan tinggi negeri yang aku inginkan. Namun, Allah berkehendak lain. Aku tidak lolos dalam ujian tersebut. Bagaimana rasanya? Sungguh menyakitkan.  Aku malu pada diriku sendiri dan juga pada orang-orang yang telah membantuku selama ini. Bahkan, aku tidak ingin bertemu dengan teman-teman SMA-ku yang kebanyakan dari mereka lolos SNMPTN dan melanjutkan kuliahnya.
          Pada saat itu, aku sempat bingung apa yang harus kulakukan? Apakah kerja saja atau ikut ujian tahun depan? Andaikan aku kerja, aku harus kerja apa? Sementara batinku menginginkan agar aku melanjutkan kuliah. Akhirnya setelah berhari-hari bergelut dengan dilemaku, aku memutuskan untuk mengikuti ujian tahun depan dan aku harus giat lagi belajar agar lolos ujian tahun depan. Ya, targetku adalah perguruan tinggi negeri. 
          Aku beruntung karena memiliki orang-orang yang sangat menyayangiku. Keluargaku dan sahabat-sahabatku tak henti-hentinya memberiku motivasi dan menyakinkanku bahwa aku pasti bisa kuliah di tempat yang aku inginkan. Aku yakin bahwa  Allah itu mahaadil, Allah itu sayang kepada umatnya yang selalu ikhtiar dan tawakal kepada-Nya, dan Allah itu maha pengabul doa-doa umatnya yang bertakwa. Aku juga yakin bahwa sesungguhnya setiap manusia itu terlahir cerdas karena Allah menciptakan akal yang hanya dimiliki oleh manusia. Pun aku harus bersyukur karena aku terlahir dan dibesarkan oleh keluarga yang menganut agama Islam sehingga bila aku melakukan kesalahan, mereka selalu mengingatkanku agar tindakan yang aku lakukan tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Impian itu Harus Terwujud!
          Impianku yang sempat tertunda setahun yang lalu akhirnya terwujud tahun ini. Melalui tes SBMPTN dan bersaing dengan beribu-ribu calon mahasiswa lainnya aku pun berhasil melewati itu semua. Alhamdulillah, tak henti-hentinya kuucapkan pada-Mu ya Allah atas nikmat yang begitu besar ini. Di saat aku hampir putus asa karena sesuatu hal, hanya Engkaulah yang membuat aku tegar dan kuat. Aku sangat bersyukur karena impianku untuk masuk perguruan tinggi negeri tercapai terlebih jurusan yang aku pilih merupakan jurusan yang sejak lama aku idam-idamkan yaitu Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. 
          Seperti halnya kita ketahui, sejarah banyak mencatat tokoh-tokoh besar yang awalnya sering mengalami kegagalan, ia mampu bangkit dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Salah satunya, Thomas Alva Edison yang melakukan percobaan dari satu logam  kelogam berikutnya demi mencari bahan yang paling cocok untuk membuat lampu pijar yang tahan lama. Ia terus mencoba hingga baru berhasil pada percobaan ke-1000. Berikutnya ada Michael Jordan yang berlatih memasukkan bola ke ring basket dari satu kali lempar hingga 5000 kali dalam sehari.
          Setiap peristiwa yang terjadi tidak akan menjadi sia-sia kecuali manusia itu sendiri yang menyia-nyiakannya. Dari kegagalan aku belajar ikhlas untuk menerima rencana Allah, dari kegagalan aku belajar untuk bangkit kembali, dan dari kegagalan aku belajar untuk berani bermimpi lebih tinggi lagi. Kejadian tersebut membuatku semakin mengerti skenario yang Allah tuliskan untukku.
          Itulah rencana Allah. Berakhir indah pada waktu yang tepat dan muara dari semua itu ialah bersyukur. Impian yang tertunda itu akan menjadi indah pada waktunya selama kita giat berusaha, bersabar, dan selalu bersyukur apa pun hasilnya. Kegagalan yang kemarin merupakan salah satu kegagalan yang membuatku semakin tegar, kuat, dan ikhlas.
          Salah seorang temanku pernah berkata: hidup adalah aliran sungai yang penuh dengan riak dan berakhir di megahnya samudera. Saat lepas mencapai samudera, ombak besar dan badai pun menunggu untuk menerjang, tetapi selalu ingat bahwa setelah badai langit menjadi sangat tenang lagi indah. Tanpa ombak, perahu para penjelajah tak akan sampai pada penemuan benua (Zhilal el Furqaan). Selain itu, ada sebuah arti dari ayat dalam Alquran yang ketika membacanya membuatku selalu termotivasi, yaitu Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya (Ar-Ra’du: 11)
          Sebagai penutup cerita, aku akan memberikan beberapa kalimat motivasi yang sekiranya dapat menginspirasi. Yakinlah bahwa,
Ø Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Gagal saat ini bukan berarti gagal selama-lamanya.
Ø Kegagalan bukan berarti gagal untuk meraih cita-cita yang kita impikan karena kegagalan mengajarkan kita untuk bangkit dari keputusasaan.
Ø Selalu ingatlah bahwa Allah selalu bersama hambanya yang bersungguh-sungguh. Dengan kata lain, selalu berpikir positiflah kepada Allah karena sering kali apa yang kita pikirkan itu yang akan menjadi kenyataan.

Subhanallah, Maha suci Allah yang tiada pernah tergantikan J

                                                     
 _ANISA MARDOTILLAH_
PENDIDIKAN TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Minggu, 17 Agustus 2014

PALESTINA(KU) DALAM MIMPI


Asyik... akhirnya UNJ punya komunitas blogger yang terkenal dengan nama KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ). Semoga komunitas ini dapat menjadi wadah perhatian bagi para mahasiswa dan mahasisiwi yang ingin belajar menulis dan berbagi ilmu tentang tulisannya agar dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain terutama para civitas akademika UNJ. Sukses selalu untuk Kombun.J


Inilah tulisan pertama saya yang saya dedikasikan untuk KOMBUN. Sila dibaca ya :)

Pada waktu itu, saya menghadiri salah satu acara seminar di kampus. Pada akhir acara, saya  mendapat sebuah buku yang didalamnya berisi antologi cerpen yang salah satunya ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy, dkk. Saat saya membaca buku tersebut, baru beberapa halaman, ternyata langsung mengetuk hati saya dan saya pun langsung membayangkan berbagai peristiwa kekejaman yng dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Ada beberapa judul cerpen yang membuat air mata saya menetes tiba-tiba karena isi cerpen tersebut menceritakan dua bayi kembar tertawa pada saat lahir yang akhirnya mati syahid karena dilempar begitu saja oleh salah satu tentara zionis Israel. Bayi kembar tersebut merupakan bayi ke-7 dari pasangan Abu Hanifa dan Salma di mana semua anak mereka mati syahid dibunuh para tentara zionos Isael. Sebelum meninggal, bayi kembar itu tertawa seakan mengejek orang Yahudi. Hal ini pula yang masuk dalam mimpi Ariel Sharon (si jagal manusia) sehingga ia menyuruh para ajudaannya mencari bayi-bayi yang lahir tertawa untuk dibunuh secepatnya. Akhirnya mereka menemukan dua bayi kembar yang lahir tertawa dan tanpa ragu mereka membunuh bayi-bayi itu beserta kedua orang tuanya. Saat itu pula lahirlah ribuan bayi tertawa di Palestina. Seperti kata pepatah “mati satu tumbuh seribu”. Cerpen ini ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy.
Tak terasa sudah setengah buku yang saya baca dan saya pun tertidur. Ketika tertidur saya bermimpi melihat tanah Palestina yang begitu nyata. Di dalam mimpi itu, saya melihat sungai berwarna biru mengalir dengan lembut dan tenang, tetapi tak lama kemudian sungai itu berubah warna menjadi warna merah. Sesekali saya melihat mayat mengapung di sungai itu, adapula yang terbawa arus sungai dengan lambat entah kemana tujuannya. Adapula potongan –potongan tubuh manusia berserakan dipinnggir sungai. Lain halnya dengan sungai yang biasa saya lihat berserakan sampah dan peralatan rumah yang tidak terpakai. Entah apa yang terjadi di dalam mimpi saya. Saya pun mendengar bunyi ledakan dan teriakan orang seperti meminta pertolongan, meskipun bahasa yang mereka bicarakan terdengar asing, tetapi seolah-olah saya mengerti bahasa mereka. Saat melihat kerumunan orang, tiba-tiba ada ledakan dikerumunan tersebut sehingga mereka langsung terlempar dan meninggal seketika. Adapula orang-orang berseragam yang menaiki tank besar membawa senjata. Suasana di sana sangat porak-poranda. Saya ingin membatu mereka yang terluka, tetapi seakan saya  tak bisa melakukannya.
Saya langsung terbangun karena mimpi itu. Kemudian pada siang harinya, saya menonton berita ditelevisi. Isi berita tersebut mengabarkan bahwa Palestina kembali mendapat serangan dari Israel. Hari berikutnya disemua stasiun televisi menyampaikan informasi kepada seuruh dunia bahwa serangan kali ini adalah serangan terparah di Palestina tepatnya jalur Gaza. Korban tewas di sana berjumlah ribuan, sedangkan yang luka-luka lebih dari itu. Orang-orang diseluruh dunia saat ini memandang Palestina. Mereka salut terhadap kegigihan Palestina yang tak pantang menyerah menghadapi takdir yang sudah ditentukan Allah SWT.
Setelah melihat beberapa berita di televisi, saya temenung sejenak dan mencoba mengartikan hal ini. Dua hari setelah itu, saya lanjutkan untuk membaca buku itu sampai selesai. Kembali saya tertidur sambil memeluk buku dan lagi bermimpi hal yang sama. Namun, di dalam mimpi ini saya melihat terowongan bawah tanah yang sempit, di dalamnya orang-orang berjalan merangkak. Mereka bilang kalau mereka bukanlah cacing atau tikus. Mereka hidup di sana karena mereka ingin menghindari kematian yang tidak mereka harapkan. Tak tahu sampai kapan mereka hidup di sana. Lebih baik mati terkubur di dalam tanah mereka sendiri daripada terbunuh oleh senjata. Ternyata halaman yang saya tandai adalah sebuah cerpen yang ditulis ole Noor H. Dee yang berhasil masuk dalam mimpi saya. Ada beberapa cerpen lain dalam buku itu yang saya mimpikan. Mungkin cerpen-cerpen didalam buku itu ditulis dengan sepenuh hati dan sangat pedui dengan Palestina sehingga pada saat dibaca oleh pembaca sangat menyentuh hati karena dengan menulis kita juga menjadi salah satu dari pendukung Palestina.
Walaupun rakyat Paletina terus dipecah belahkan oleh Israel, tetapi mereka tetap bersatu saling membantu satu sama lain sehingga menyulitkan Israel untuk mengalahkan dan merebut kekuasaan di Palestina. Peristiwa yang dialami Palestina saat ini seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa persatuan dan kesatuan itu amatlah penting untuk melawan musuh-musuh yang tampak maupun tidak tampak. Bisa dikatakan wajar jika Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel karena mereka berusaha mempertahankan negaranya. Sementara itu,  di Indonesia yang negaranya aman-aman saja, justru kebanyakan masyarakatnya mudah tersulut api emosi oleh isu-isu yang belum tentu benar. Bahkan karena isu tersebut, tak jarang  berujung pada konflik. Seharusnya, Indonesia harus banyak belajar dari Palestina.
Saya percaya, banyak cara yang Allah lakukan untuk bisa mengetuk hati hamba-Nya, misalnya lewat mimpi. Walaupun saya hanya dapat melihat keadaan Palestina melalui mimpi yang notabene hanya bunga tidur, saya yakin bahwa keadaan rakyat Palestina di sana memang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Satu hal yang membuat saya takjub pada mereka, mereka mencintai mati (syahid) sebagaimana Israel mencintai hidup. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang Palestina tetap semangat untuk berjuang dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa. Dari sini,  saya hanya bisa berdoa dan membantu semampu saya semoga rakyat Palestina selalu diberi kekuatan, kesabaran, dan kebahagiaan oleh Allah Swt. begitu pun para mujahid-Nya yang gugur semoga diberi surga oleh Allah Swt. Aamiiin....


Minggu, 13 Juli 2014

Teknik dasar pengolahan makanan

TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN

Sebelum kita masuk dalam metode pengolahan makanan, kita harus mengerti apa itu memasak. Memasak adalah mengolah bahan makanan mentah hingga siap untuk disantap. Nah dalam memasak tentunya kita memerlukan teknik-teknik memasak utnuk membuat berbagai hidangan yang lezat. Percaya atau tidak, menurut saya semakin rumit dan banyak menggunakan teknik memasak akan membuat makanan itu lezat. Ada 3 metode pengolahan makanan :
1.      Metode Panas Basah (moist-heat)
Metode dimana panas dihantarkan menuju bahan makanan melalui air (termasuk kaldu, saus, dll) atau dengan uap.
2.      Metode Panas Kering (dry-heat)
Metode dimana panas dihantarkan tanpa kelembaban, yaitu melalui udara panas, logam panas, atau dengan radiasi.
3.      Memasak dengan minyak atau lemak
Metode dimana panas dihantarkan pada bahan makanan melalui minyak atau lemak.



MACAM-MACAM TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN

1.      Metode Panas Basah (Moist heat cooking)

§  Merebus (Boiling)
Yaitu memasak makanan dalam air atau cairan mendidih pada suhu 100C. Cairan mendidih yang digunakan dapat berupa air, santan, air kelapa, susu, dan kaldu. Contoh masakan yang menggunakan santan adalah sop, soto, sayur asem, sayur bening, sayur bobor, dan lain-lain.

§  Merebus (Poaching)
Yaitu memasak menggunakan cairan, biasanya dalam jumlah kecil (tidak terlalu banyak dan hanya sebatas menutupi bahan makanan yang direbus), panas, tetapi tidak mendidih dan suhu berkisar 70-80C. Bahan makanan yang di poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti telur, ikan dan buah – buahan. Panci yang digunakan untuk poaching adalah panci yang kecil karena bila menggunakan panci yang besar akan membutuhkan air yang banyak sehingga akan memakan waktu yang lama.

§  Merebus (Simmering)
Yaitu teknik memasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Sistem ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstra dari daging yang direbus.

§  Menyetup (Steawing)
Yaitu menumis dengan sedikit minyak dan menambahkan sedikit air. Tutup makanan dan masak dengan panas yang sangat rendah. Sangat perlu untuk mengecek bahan-bahan yang telah dimasak, jika terlalu banyak air, kurangi. Jika tidak cukup tambahkan dengan kaldu atau air. Cairan biasanya disajikan bersama makanan sebagai saus. Merebus buah-buahan dengan menambahkan air, gula, dan aroma juga dimenggunakan teknik steawing. Bahan makanan yang biasanya disetup seperti setup nanas, setup apel, dan lain-lain.

§  Menyungkup (Braising)
Yaitu memasak dalam wadah tertutup dengan sedikit cairan, biasanya setelah bahan makanan dibuat kecokelatan terlebih dahulu. Hampir semua masakan, cairan disajikan pula sebagai sausnya. Misalnya, braised meat biasanya dibuat berwarna cokelat terlebih dahulu dengan cara digoreng dengan sedikit minyak.

§  Mengukus (Steaming)
Yaitu memasak menggunakan uap air panas secara langsung. Uap air panas dalam keadaan normal adalah 100C, sama seperti air mendidih. Alat yang digunakan didesain dengan bentuk yang standar. Dapat juga dikerjakan pada rak di atas air mendidih dan ditutup. Uap yang dihasilkan membawa air lebih banyak dibanding air mendidih dan masak dengan sangat cepat. Waktu pemasakan harus dikontrol untuk meminimalkan nilai gizi dari sayuran yang dimasak.

§  Blanching
Yaitu memasukkan bahan makanan ke dalam air mendidih sebentar emudian cepat-cepat dimasukkan kedalam air dingin. Hal ini dimaksudkan agar mempertahankan atau memperbaiki warna serta membunuh kuman-kuman dan menghentikan proses pemasakan. Bahan makanana yang biasanya di blanching adalah tauge, soun, bihun, sayuran, dan lain-lain.

§  Mengetim
Yaitu memasak bahan makanan dalam tempat yang dipanaskan dalam air mendidih. Alat yang dipergunakan ialah dua buah panci bersusun. Panci pertama untuk meletakan bahan makanan, sedangkan pansi kedua yang paling bawah berisi air untuk merebus. Bahan makanan yang dapat diolah dengan teknik seperti ini adalah nasi tim untuk bayi, tim ayam, dan lain-lain.

2.      Metode panas kering (Dry heat cooking)
Memanggang dan membakar memiliki arti yaitu memasak makanan dengan panas, udara panas, biasanya dalam oven. Memasak dalam api terbuka dapat juga dikategorikan memanggang (misalnya kambing guling).
o   Memanggang biasanya untuk daging dan unggas
o   Membakar biasanya berkenaan dengan roti, pastries, sayuran, dan ikan. Membakar lebih umum daripada memanggang.
Masakan yang tidak ditutup/ dibungkus biasanya lebih mengena jika dibakar. Lain halnya dengan oven. Ketika membakar dalam oven konvensional, juru masak sebaiknya membiarkan temperatur yang tidak rata dengan sekali-sekali mengubah posisi produk.

§  Memanggang (Grilling)
Yaitu bahan makanan yang dibakar diatas rak yang disebut grill, biasanya daging, ikan, dan lain-lain. ”Mem-Barbeque” berarti memasak dengan menggunakan panas kayu bakar (arang) atau bara. Dengan kata lain, barbequing adalah semacam mambakar atau termasuk grilling secara tradisional yang memerlukan kayu bakar.

§  Memanggang (Roasting)
Yaitu memanggang langsung diatas api langsung yang berasal dari kayu bakar. Bahan makanan  yang biasa menggunakan teknik ini adalah daging yang berukuran besar (babi utuh yang digulingkan diatas bara api), ayam, dan lain-lain.

§  Broiling
Yaitu memasak dengan  penetrasi panas tinggi yang cepat dari atas., biasanya hanya untuk daging yang empuk, unggas dan ikan serta beberapa sayuran. Broiling dikerjakan dalam sebuah broiler.

§  Memanggang (Baking)
Yaitu memasak bahan makanan dalam pembakaran menggunakan oven atau pan sampai matang biasanya berwarna kecokelatan muda/ kekuningan. Bahan makanan yang biasanya diolah dengan teknik pengolahan seperti ini adalah kue kering, cake, roti, sus, dan lain-lain.

3.      Memasak dengan minyak atau lemak
Memasak bahan makanan dalam minyak yang panas dan banyak, sampai menjadi kering, masak, dan berwarna kecokelatan atau kekuningan. Menggoreng juga ada 2 teknik, yaitu menggunakan minyak banyak (deep-frying) dan menggunakan minyak sedikit (shallow-frying).

§  Deep-frying
Berarti memasak makanan dengan mencelupkannya kedalam minyak panas dan banyak. Warna keemasan yang dihasilkan akan lebih menarik dan renyah jika dimakan. Sebelum digoreng kedalam minyak panas, rendam dalam adonan terlebih dahulu. Makanan yang menggunkan teknik ini adalah fried potatos, fried chicken, chicken nugget, dan lain-lain.

§  Shallow-frying
Berarti memasak dalam jumlah minyak sedang dalam sebuah penggorengan dengan panas/api sedang. Metode ini digunakan untuk makanan berukuran besar seperti paha kambing, potongan ayam, perkedel, pastel, dan lain-lain. Makanan harus dibalik setidaknya satu atau duakali setiap pemasakan.