Kegagalan memberiku banyak pelajaran
Tentang arti perjuangan, keikhlasan, impian, dan rasa syukur
Karena rencana-Mu adalah misteri
Yang akan berakhir indah pada waktunya
Apa yang ada dalam benak kita bila mendengar kata gagal?
Perasaan apa yang muncul dalam hati kita jika usaha yang telah kita lakukan
gagal? Ya, setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Namun, aku tidak
akan menyebutnya sebagai kegagalan, tetapi sebagai impian yang belum terwujud.
Sekadar berbagi cerita, aku pernah mengalami hal tersebut tepatnya setahun yang
lalu ketika mengikuti tes Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Saat
itu, impian terbesarku ialah lolos SNMPTN dan masuk ke perguruan tinggi negeri
yang aku inginkan. Namun, Allah berkehendak lain. Aku tidak lolos dalam ujian
tersebut. Bagaimana rasanya? Sungguh menyakitkan. Aku malu pada diriku sendiri dan juga pada
orang-orang yang telah membantuku selama ini. Bahkan, aku tidak ingin bertemu
dengan teman-teman SMA-ku yang kebanyakan dari mereka lolos SNMPTN dan
melanjutkan kuliahnya.
Pada saat itu, aku sempat bingung apa yang harus kulakukan?
Apakah kerja saja atau ikut ujian tahun depan? Andaikan aku kerja, aku harus
kerja apa? Sementara batinku menginginkan agar aku melanjutkan kuliah. Akhirnya
setelah berhari-hari bergelut dengan dilemaku, aku memutuskan untuk mengikuti
ujian tahun depan dan aku harus giat lagi belajar agar lolos ujian tahun depan.
Ya, targetku adalah perguruan tinggi negeri.
Aku beruntung karena memiliki orang-orang yang sangat
menyayangiku. Keluargaku dan sahabat-sahabatku tak henti-hentinya memberiku
motivasi dan menyakinkanku bahwa aku pasti bisa kuliah di tempat yang aku
inginkan. Aku yakin bahwa Allah itu
mahaadil, Allah itu sayang kepada umatnya yang selalu ikhtiar dan tawakal
kepada-Nya, dan Allah itu maha pengabul doa-doa umatnya yang bertakwa. Aku juga
yakin bahwa sesungguhnya setiap manusia itu
terlahir cerdas karena Allah menciptakan akal yang hanya dimiliki oleh manusia.
Pun aku harus bersyukur karena aku terlahir dan
dibesarkan oleh keluarga yang menganut agama Islam sehingga bila aku melakukan
kesalahan, mereka selalu mengingatkanku agar tindakan yang aku lakukan tidak
menyimpang dari ajaran Islam.
Impian itu Harus
Terwujud!
Impianku yang
sempat tertunda setahun yang lalu akhirnya terwujud tahun ini. Melalui tes SBMPTN dan bersaing dengan beribu-ribu calon
mahasiswa lainnya aku pun berhasil melewati itu semua. Alhamdulillah, tak henti-hentinya kuucapkan pada-Mu ya Allah atas nikmat yang begitu
besar ini. Di saat aku hampir putus asa karena sesuatu hal, hanya Engkaulah
yang membuat aku tegar dan kuat. Aku sangat bersyukur karena impianku untuk
masuk perguruan tinggi negeri tercapai terlebih jurusan yang aku pilih
merupakan jurusan yang sejak lama aku idam-idamkan yaitu Pendidikan Tata Boga
Universitas Negeri Jakarta.
Seperti halnya kita ketahui, sejarah
banyak mencatat tokoh-tokoh besar yang awalnya sering mengalami kegagalan, ia
mampu bangkit dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Salah satunya, Thomas
Alva Edison yang melakukan percobaan dari satu logam kelogam berikutnya demi mencari bahan yang
paling cocok untuk membuat lampu pijar yang tahan lama. Ia terus mencoba hingga
baru berhasil pada percobaan ke-1000. Berikutnya ada Michael Jordan yang berlatih
memasukkan bola ke ring basket dari satu kali lempar hingga 5000 kali dalam
sehari.
Setiap peristiwa yang terjadi tidak
akan menjadi sia-sia kecuali manusia itu sendiri yang menyia-nyiakannya. Dari
kegagalan aku belajar ikhlas untuk menerima rencana Allah, dari kegagalan aku
belajar untuk bangkit kembali, dan dari kegagalan aku belajar untuk berani
bermimpi lebih tinggi lagi. Kejadian tersebut membuatku semakin mengerti
skenario yang Allah tuliskan untukku.
Itulah rencana Allah. Berakhir indah
pada waktu yang tepat dan muara dari semua itu ialah bersyukur. Impian yang
tertunda itu akan menjadi indah pada waktunya selama kita giat berusaha,
bersabar, dan selalu bersyukur apa pun hasilnya. Kegagalan yang kemarin
merupakan salah satu kegagalan yang membuatku semakin tegar, kuat, dan ikhlas.
Salah seorang temanku pernah berkata: hidup adalah aliran sungai yang penuh dengan
riak dan berakhir di megahnya samudera. Saat lepas mencapai samudera, ombak
besar dan badai pun menunggu untuk menerjang, tetapi selalu ingat bahwa setelah
badai langit menjadi sangat tenang lagi indah. Tanpa ombak, perahu para
penjelajah tak akan sampai pada penemuan benua (Zhilal el Furqaan). Selain itu, ada sebuah arti dari
ayat dalam Alquran yang ketika membacanya membuatku selalu termotivasi, yaitu Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya (Ar-Ra’du: 11)
Sebagai penutup cerita, aku
akan memberikan beberapa kalimat motivasi yang sekiranya dapat menginspirasi.
Yakinlah bahwa,
Ø Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Gagal saat ini
bukan berarti gagal selama-lamanya.
Ø Kegagalan bukan berarti gagal untuk meraih cita-cita yang
kita impikan karena kegagalan mengajarkan kita untuk bangkit dari keputusasaan.
Ø Selalu ingatlah bahwa Allah selalu bersama hambanya yang
bersungguh-sungguh. Dengan kata lain, selalu berpikir positiflah kepada Allah
karena sering kali apa yang kita pikirkan itu yang akan menjadi kenyataan.
Subhanallah,
Maha suci Allah yang tiada pernah tergantikan J
_ANISA MARDOTILLAH_
PENDIDIKAN
TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA