bintang

Minggu, 17 Agustus 2014

PALESTINA(KU) DALAM MIMPI


Asyik... akhirnya UNJ punya komunitas blogger yang terkenal dengan nama KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ). Semoga komunitas ini dapat menjadi wadah perhatian bagi para mahasiswa dan mahasisiwi yang ingin belajar menulis dan berbagi ilmu tentang tulisannya agar dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain terutama para civitas akademika UNJ. Sukses selalu untuk Kombun.J


Inilah tulisan pertama saya yang saya dedikasikan untuk KOMBUN. Sila dibaca ya :)

Pada waktu itu, saya menghadiri salah satu acara seminar di kampus. Pada akhir acara, saya  mendapat sebuah buku yang didalamnya berisi antologi cerpen yang salah satunya ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy, dkk. Saat saya membaca buku tersebut, baru beberapa halaman, ternyata langsung mengetuk hati saya dan saya pun langsung membayangkan berbagai peristiwa kekejaman yng dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Ada beberapa judul cerpen yang membuat air mata saya menetes tiba-tiba karena isi cerpen tersebut menceritakan dua bayi kembar tertawa pada saat lahir yang akhirnya mati syahid karena dilempar begitu saja oleh salah satu tentara zionis Israel. Bayi kembar tersebut merupakan bayi ke-7 dari pasangan Abu Hanifa dan Salma di mana semua anak mereka mati syahid dibunuh para tentara zionos Isael. Sebelum meninggal, bayi kembar itu tertawa seakan mengejek orang Yahudi. Hal ini pula yang masuk dalam mimpi Ariel Sharon (si jagal manusia) sehingga ia menyuruh para ajudaannya mencari bayi-bayi yang lahir tertawa untuk dibunuh secepatnya. Akhirnya mereka menemukan dua bayi kembar yang lahir tertawa dan tanpa ragu mereka membunuh bayi-bayi itu beserta kedua orang tuanya. Saat itu pula lahirlah ribuan bayi tertawa di Palestina. Seperti kata pepatah “mati satu tumbuh seribu”. Cerpen ini ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy.
Tak terasa sudah setengah buku yang saya baca dan saya pun tertidur. Ketika tertidur saya bermimpi melihat tanah Palestina yang begitu nyata. Di dalam mimpi itu, saya melihat sungai berwarna biru mengalir dengan lembut dan tenang, tetapi tak lama kemudian sungai itu berubah warna menjadi warna merah. Sesekali saya melihat mayat mengapung di sungai itu, adapula yang terbawa arus sungai dengan lambat entah kemana tujuannya. Adapula potongan –potongan tubuh manusia berserakan dipinnggir sungai. Lain halnya dengan sungai yang biasa saya lihat berserakan sampah dan peralatan rumah yang tidak terpakai. Entah apa yang terjadi di dalam mimpi saya. Saya pun mendengar bunyi ledakan dan teriakan orang seperti meminta pertolongan, meskipun bahasa yang mereka bicarakan terdengar asing, tetapi seolah-olah saya mengerti bahasa mereka. Saat melihat kerumunan orang, tiba-tiba ada ledakan dikerumunan tersebut sehingga mereka langsung terlempar dan meninggal seketika. Adapula orang-orang berseragam yang menaiki tank besar membawa senjata. Suasana di sana sangat porak-poranda. Saya ingin membatu mereka yang terluka, tetapi seakan saya  tak bisa melakukannya.
Saya langsung terbangun karena mimpi itu. Kemudian pada siang harinya, saya menonton berita ditelevisi. Isi berita tersebut mengabarkan bahwa Palestina kembali mendapat serangan dari Israel. Hari berikutnya disemua stasiun televisi menyampaikan informasi kepada seuruh dunia bahwa serangan kali ini adalah serangan terparah di Palestina tepatnya jalur Gaza. Korban tewas di sana berjumlah ribuan, sedangkan yang luka-luka lebih dari itu. Orang-orang diseluruh dunia saat ini memandang Palestina. Mereka salut terhadap kegigihan Palestina yang tak pantang menyerah menghadapi takdir yang sudah ditentukan Allah SWT.
Setelah melihat beberapa berita di televisi, saya temenung sejenak dan mencoba mengartikan hal ini. Dua hari setelah itu, saya lanjutkan untuk membaca buku itu sampai selesai. Kembali saya tertidur sambil memeluk buku dan lagi bermimpi hal yang sama. Namun, di dalam mimpi ini saya melihat terowongan bawah tanah yang sempit, di dalamnya orang-orang berjalan merangkak. Mereka bilang kalau mereka bukanlah cacing atau tikus. Mereka hidup di sana karena mereka ingin menghindari kematian yang tidak mereka harapkan. Tak tahu sampai kapan mereka hidup di sana. Lebih baik mati terkubur di dalam tanah mereka sendiri daripada terbunuh oleh senjata. Ternyata halaman yang saya tandai adalah sebuah cerpen yang ditulis ole Noor H. Dee yang berhasil masuk dalam mimpi saya. Ada beberapa cerpen lain dalam buku itu yang saya mimpikan. Mungkin cerpen-cerpen didalam buku itu ditulis dengan sepenuh hati dan sangat pedui dengan Palestina sehingga pada saat dibaca oleh pembaca sangat menyentuh hati karena dengan menulis kita juga menjadi salah satu dari pendukung Palestina.
Walaupun rakyat Paletina terus dipecah belahkan oleh Israel, tetapi mereka tetap bersatu saling membantu satu sama lain sehingga menyulitkan Israel untuk mengalahkan dan merebut kekuasaan di Palestina. Peristiwa yang dialami Palestina saat ini seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa persatuan dan kesatuan itu amatlah penting untuk melawan musuh-musuh yang tampak maupun tidak tampak. Bisa dikatakan wajar jika Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel karena mereka berusaha mempertahankan negaranya. Sementara itu,  di Indonesia yang negaranya aman-aman saja, justru kebanyakan masyarakatnya mudah tersulut api emosi oleh isu-isu yang belum tentu benar. Bahkan karena isu tersebut, tak jarang  berujung pada konflik. Seharusnya, Indonesia harus banyak belajar dari Palestina.
Saya percaya, banyak cara yang Allah lakukan untuk bisa mengetuk hati hamba-Nya, misalnya lewat mimpi. Walaupun saya hanya dapat melihat keadaan Palestina melalui mimpi yang notabene hanya bunga tidur, saya yakin bahwa keadaan rakyat Palestina di sana memang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Satu hal yang membuat saya takjub pada mereka, mereka mencintai mati (syahid) sebagaimana Israel mencintai hidup. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang Palestina tetap semangat untuk berjuang dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa. Dari sini,  saya hanya bisa berdoa dan membantu semampu saya semoga rakyat Palestina selalu diberi kekuatan, kesabaran, dan kebahagiaan oleh Allah Swt. begitu pun para mujahid-Nya yang gugur semoga diberi surga oleh Allah Swt. Aamiiin....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar