Asyik... akhirnya UNJ punya komunitas blogger yang terkenal dengan nama KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ). Semoga komunitas ini dapat menjadi wadah perhatian bagi para mahasiswa dan mahasisiwi yang ingin belajar menulis dan berbagi ilmu tentang tulisannya agar dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain terutama para civitas akademika UNJ. Sukses selalu untuk Kombun.J
Inilah tulisan pertama saya yang saya dedikasikan untuk KOMBUN. Sila dibaca ya :)
Pada waktu itu, saya menghadiri
salah satu acara seminar di kampus. Pada akhir acara, saya mendapat sebuah buku yang didalamnya berisi
antologi cerpen yang salah satunya ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy, dkk.
Saat saya membaca buku tersebut, baru beberapa halaman, ternyata langsung
mengetuk hati saya dan saya pun langsung membayangkan berbagai peristiwa
kekejaman yng dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Ada
beberapa judul cerpen yang membuat air mata saya menetes tiba-tiba karena isi
cerpen tersebut menceritakan dua bayi kembar tertawa pada saat lahir yang
akhirnya mati syahid karena dilempar begitu saja oleh salah satu tentara zionis
Israel. Bayi kembar tersebut merupakan bayi ke-7 dari pasangan Abu Hanifa dan
Salma di mana semua anak mereka mati syahid dibunuh para tentara zionos Isael. Sebelum
meninggal, bayi kembar itu tertawa seakan mengejek orang Yahudi. Hal ini pula
yang masuk dalam mimpi Ariel Sharon (si jagal manusia) sehingga ia menyuruh
para ajudaannya mencari bayi-bayi yang lahir tertawa untuk dibunuh secepatnya.
Akhirnya mereka menemukan dua bayi kembar yang lahir tertawa dan tanpa ragu
mereka membunuh bayi-bayi itu beserta kedua orang tuanya. Saat itu pula
lahirlah ribuan bayi tertawa di Palestina. Seperti kata pepatah “mati satu
tumbuh seribu”. Cerpen ini ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy.
Tak terasa sudah
setengah buku yang saya baca dan saya pun tertidur. Ketika tertidur saya
bermimpi melihat tanah Palestina yang begitu nyata. Di dalam mimpi itu, saya
melihat sungai berwarna biru mengalir dengan lembut dan tenang, tetapi tak lama
kemudian sungai itu berubah warna menjadi warna merah. Sesekali saya melihat
mayat mengapung di sungai itu, adapula yang terbawa arus sungai dengan lambat
entah kemana tujuannya. Adapula potongan –potongan tubuh manusia berserakan
dipinnggir sungai. Lain halnya dengan sungai yang biasa saya lihat berserakan
sampah dan peralatan rumah yang tidak terpakai. Entah apa yang terjadi di dalam
mimpi saya. Saya pun mendengar bunyi ledakan dan teriakan orang seperti meminta
pertolongan, meskipun bahasa yang mereka bicarakan terdengar asing, tetapi
seolah-olah saya mengerti bahasa mereka. Saat melihat kerumunan orang,
tiba-tiba ada ledakan dikerumunan tersebut sehingga mereka langsung terlempar
dan meninggal seketika. Adapula orang-orang berseragam yang menaiki tank besar
membawa senjata. Suasana di sana sangat porak-poranda. Saya ingin membatu
mereka yang terluka, tetapi seakan saya
tak bisa melakukannya.
Saya langsung terbangun
karena mimpi itu. Kemudian pada siang harinya, saya menonton berita ditelevisi.
Isi berita tersebut mengabarkan bahwa Palestina kembali mendapat serangan dari
Israel. Hari berikutnya disemua stasiun televisi menyampaikan informasi kepada
seuruh dunia bahwa serangan kali ini adalah serangan terparah di Palestina
tepatnya jalur Gaza. Korban tewas di sana berjumlah ribuan, sedangkan yang
luka-luka lebih dari itu. Orang-orang diseluruh dunia saat ini memandang
Palestina. Mereka salut terhadap kegigihan Palestina yang tak pantang menyerah
menghadapi takdir yang sudah ditentukan Allah SWT.
Setelah melihat
beberapa berita di televisi, saya temenung sejenak dan mencoba mengartikan hal
ini. Dua hari setelah itu, saya lanjutkan untuk membaca buku itu sampai
selesai. Kembali saya tertidur sambil memeluk buku dan lagi bermimpi hal yang
sama. Namun, di dalam mimpi ini saya melihat terowongan bawah tanah yang
sempit, di dalamnya orang-orang berjalan merangkak. Mereka bilang kalau mereka
bukanlah cacing atau tikus. Mereka hidup di sana karena mereka ingin
menghindari kematian yang tidak mereka harapkan. Tak tahu sampai kapan mereka
hidup di sana. Lebih baik mati terkubur di dalam tanah mereka sendiri daripada
terbunuh oleh senjata. Ternyata halaman yang saya tandai adalah sebuah cerpen
yang ditulis ole Noor H. Dee yang berhasil masuk dalam mimpi saya. Ada beberapa
cerpen lain dalam buku itu yang saya mimpikan. Mungkin cerpen-cerpen didalam
buku itu ditulis dengan sepenuh hati dan sangat pedui dengan Palestina sehingga
pada saat dibaca oleh pembaca sangat menyentuh hati karena dengan menulis kita
juga menjadi salah satu dari pendukung Palestina.
Walaupun rakyat
Paletina terus dipecah belahkan oleh Israel, tetapi mereka tetap bersatu saling
membantu satu sama lain sehingga menyulitkan Israel untuk mengalahkan dan
merebut kekuasaan di Palestina. Peristiwa yang dialami Palestina saat ini
seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa persatuan dan kesatuan
itu amatlah penting untuk melawan musuh-musuh yang tampak maupun tidak tampak.
Bisa dikatakan wajar jika Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel karena
mereka berusaha mempertahankan negaranya. Sementara itu, di Indonesia yang negaranya aman-aman saja,
justru kebanyakan masyarakatnya mudah tersulut api emosi oleh isu-isu yang
belum tentu benar. Bahkan karena isu tersebut, tak jarang berujung pada konflik. Seharusnya, Indonesia
harus banyak belajar dari Palestina.
Saya percaya, banyak
cara yang Allah lakukan untuk bisa mengetuk hati hamba-Nya, misalnya lewat
mimpi. Walaupun saya hanya dapat melihat keadaan Palestina melalui mimpi yang
notabene hanya bunga tidur, saya yakin bahwa keadaan rakyat Palestina di sana
memang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Satu hal yang membuat saya takjub
pada mereka, mereka mencintai mati (syahid) sebagaimana Israel mencintai hidup.
Dalam keadaan seperti itu, orang-orang Palestina tetap semangat untuk berjuang
dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa. Dari sini,
saya hanya bisa berdoa dan membantu semampu saya semoga rakyat Palestina
selalu diberi kekuatan, kesabaran, dan kebahagiaan oleh Allah Swt. begitu pun para
mujahid-Nya yang gugur semoga diberi surga oleh Allah Swt. Aamiiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar