bintang

Kamis, 21 Agustus 2014

Rencana Indah di Balik Impian yang Tertunda


Kegagalan memberiku banyak pelajaran
Tentang arti perjuangan, keikhlasan, impian, dan rasa syukur
Karena rencana-Mu adalah misteri
Yang akan berakhir indah pada waktunya

          Apa yang ada dalam benak kita bila mendengar kata gagal? Perasaan apa yang muncul dalam hati kita jika usaha yang telah kita lakukan gagal? Ya, setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Namun, aku tidak akan menyebutnya sebagai kegagalan, tetapi sebagai impian yang belum terwujud. Sekadar berbagi cerita, aku pernah mengalami hal tersebut tepatnya setahun yang lalu ketika mengikuti tes Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Saat itu, impian terbesarku ialah lolos SNMPTN dan masuk ke perguruan tinggi negeri yang aku inginkan. Namun, Allah berkehendak lain. Aku tidak lolos dalam ujian tersebut. Bagaimana rasanya? Sungguh menyakitkan.  Aku malu pada diriku sendiri dan juga pada orang-orang yang telah membantuku selama ini. Bahkan, aku tidak ingin bertemu dengan teman-teman SMA-ku yang kebanyakan dari mereka lolos SNMPTN dan melanjutkan kuliahnya.
          Pada saat itu, aku sempat bingung apa yang harus kulakukan? Apakah kerja saja atau ikut ujian tahun depan? Andaikan aku kerja, aku harus kerja apa? Sementara batinku menginginkan agar aku melanjutkan kuliah. Akhirnya setelah berhari-hari bergelut dengan dilemaku, aku memutuskan untuk mengikuti ujian tahun depan dan aku harus giat lagi belajar agar lolos ujian tahun depan. Ya, targetku adalah perguruan tinggi negeri. 
          Aku beruntung karena memiliki orang-orang yang sangat menyayangiku. Keluargaku dan sahabat-sahabatku tak henti-hentinya memberiku motivasi dan menyakinkanku bahwa aku pasti bisa kuliah di tempat yang aku inginkan. Aku yakin bahwa  Allah itu mahaadil, Allah itu sayang kepada umatnya yang selalu ikhtiar dan tawakal kepada-Nya, dan Allah itu maha pengabul doa-doa umatnya yang bertakwa. Aku juga yakin bahwa sesungguhnya setiap manusia itu terlahir cerdas karena Allah menciptakan akal yang hanya dimiliki oleh manusia. Pun aku harus bersyukur karena aku terlahir dan dibesarkan oleh keluarga yang menganut agama Islam sehingga bila aku melakukan kesalahan, mereka selalu mengingatkanku agar tindakan yang aku lakukan tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Impian itu Harus Terwujud!
          Impianku yang sempat tertunda setahun yang lalu akhirnya terwujud tahun ini. Melalui tes SBMPTN dan bersaing dengan beribu-ribu calon mahasiswa lainnya aku pun berhasil melewati itu semua. Alhamdulillah, tak henti-hentinya kuucapkan pada-Mu ya Allah atas nikmat yang begitu besar ini. Di saat aku hampir putus asa karena sesuatu hal, hanya Engkaulah yang membuat aku tegar dan kuat. Aku sangat bersyukur karena impianku untuk masuk perguruan tinggi negeri tercapai terlebih jurusan yang aku pilih merupakan jurusan yang sejak lama aku idam-idamkan yaitu Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. 
          Seperti halnya kita ketahui, sejarah banyak mencatat tokoh-tokoh besar yang awalnya sering mengalami kegagalan, ia mampu bangkit dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Salah satunya, Thomas Alva Edison yang melakukan percobaan dari satu logam  kelogam berikutnya demi mencari bahan yang paling cocok untuk membuat lampu pijar yang tahan lama. Ia terus mencoba hingga baru berhasil pada percobaan ke-1000. Berikutnya ada Michael Jordan yang berlatih memasukkan bola ke ring basket dari satu kali lempar hingga 5000 kali dalam sehari.
          Setiap peristiwa yang terjadi tidak akan menjadi sia-sia kecuali manusia itu sendiri yang menyia-nyiakannya. Dari kegagalan aku belajar ikhlas untuk menerima rencana Allah, dari kegagalan aku belajar untuk bangkit kembali, dan dari kegagalan aku belajar untuk berani bermimpi lebih tinggi lagi. Kejadian tersebut membuatku semakin mengerti skenario yang Allah tuliskan untukku.
          Itulah rencana Allah. Berakhir indah pada waktu yang tepat dan muara dari semua itu ialah bersyukur. Impian yang tertunda itu akan menjadi indah pada waktunya selama kita giat berusaha, bersabar, dan selalu bersyukur apa pun hasilnya. Kegagalan yang kemarin merupakan salah satu kegagalan yang membuatku semakin tegar, kuat, dan ikhlas.
          Salah seorang temanku pernah berkata: hidup adalah aliran sungai yang penuh dengan riak dan berakhir di megahnya samudera. Saat lepas mencapai samudera, ombak besar dan badai pun menunggu untuk menerjang, tetapi selalu ingat bahwa setelah badai langit menjadi sangat tenang lagi indah. Tanpa ombak, perahu para penjelajah tak akan sampai pada penemuan benua (Zhilal el Furqaan). Selain itu, ada sebuah arti dari ayat dalam Alquran yang ketika membacanya membuatku selalu termotivasi, yaitu Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya (Ar-Ra’du: 11)
          Sebagai penutup cerita, aku akan memberikan beberapa kalimat motivasi yang sekiranya dapat menginspirasi. Yakinlah bahwa,
Ø Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Gagal saat ini bukan berarti gagal selama-lamanya.
Ø Kegagalan bukan berarti gagal untuk meraih cita-cita yang kita impikan karena kegagalan mengajarkan kita untuk bangkit dari keputusasaan.
Ø Selalu ingatlah bahwa Allah selalu bersama hambanya yang bersungguh-sungguh. Dengan kata lain, selalu berpikir positiflah kepada Allah karena sering kali apa yang kita pikirkan itu yang akan menjadi kenyataan.

Subhanallah, Maha suci Allah yang tiada pernah tergantikan J

                                                     
 _ANISA MARDOTILLAH_
PENDIDIKAN TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar