bintang

Minggu, 18 Januari 2015

Resensi Film Stand By Me Doraemon

Siapa yang tidak kenal dengan film kartun Doraemon. Ya ... film ini saya tonton sejak kecil sekitar berumur 5 tahun. Kartun ini dulu selalu hadir di tv setiap hari Minggu pagi dan dilanjutkan dengan film-film kartun lainnya. Namun, dari semua film kartun, yang saya sukai dari kecil hingga saat ini hanya kartun Doraemon karena film ini menceritakan sebuah robot kucing yang ajaib bernama Doraemon yang selalu membantu Nobita jika mengalami kesulitan. Alat-alat ajaib yang dikeluarkan oleh Doraemon membuat saya menjadi berimajinasi sejak kecil. Film kartun Doraemon sudah mengeluarkan banyak judul-judul yang seru. Adapula movie nya yang sudah beberapa kali tayang di tv. Seiring berjalannya waktu, muncul kembali movie Doraemon di tahun 2014. Ada yang mengatakan bahwa kartun ini merupakan judul film terakhir dari Doraemon. Saya pun sedih dengan berita tersebut padahal film ini banyak disukai oleh masyarakat  dunia. Mereka yang saat ini telah dewasa dapat bernostalgia kembali ke masa kecil apabila menonton film ini yang berjudul STAND BY ME DORAEMON yang artinya Tetaplah Bersamaku Doraemon. Judulnya sudah membuat semua orang bertanya-tanya apakah doraemon sudah tidak ada lagi atau dia akan tetap tinggal bersama Nobita?.
Saya pun penasaran dengan film ini. Saya mengajak kakak dan adik saya untuk pergi menonton di bioskop, tetapi mereka masih sibuk dengan tugas kuliahnya. Akhirnya, saya menunggu hari yang tepat untuk menonton film ini. Kami berencana menonton film pada hari Minggu tanggal 21 Desember 2014. Tak disangka, saya mendapat informasi dari salah satu teman kuliah bahwa film STAND BY ME DORAEMON dapat di download di internet (wahhh boleh juga tuh lumayan uangnya bisa buat print tugas kuliah.. hehehe maklum mahasiswa). Mungkin hal ini terjadi karena banyaknya penggemar Doraemon yang ingin menonton film tersebut. Kami pun tidak jadi nonton di bioskop. Tak ada bioskop, ruang tamu pun dapat kami jadikan bioskop dadakan dengan mematikan lampu ruangan hehehe.... Berikut saya akan meresensi film STAND BY ME DORAEMON yang membuat pembaca tertarik ingin menontonnya.
Judul film                   : STAND BY ME DORAEMON
Sutradara                   : Takashi Yamazaki
Karya                          : Fujiko Fujio
Studio                         : Fujiko Movie Studio
Distributor                  : Walt Disney International Japan
Tanggal rilis              : 8 Agustus 2014
Pemain utama          : Doraemon, Nobita, Shizuka, Big G, Jaiko, Suneo, Soby,
                                  Dekisugi
           

Awalnya, muncul seorang anak laki-laki dan robot kucing yang keluar dari laci Nobita. Ia bernama Soby dan Doraemon. Mereka adalah generasi ke empat  abad 22 dari keturunan Nobita. Soby merasa kasian dengan kakenya, yaitu Nobita yang selalu tidak bahagia dalam hidupnya. Nobita diberi penjelasan oleh Soby mengapa generasinya bisa seperti ini. Nobita akan menikah dengan Jaiko, yaitu adik Big G dan Nobita akan bangkrut dalam pekerjaannya. Hal ini membuat generasi Nobita menjadi menderita dan miskin. Jika generasi Nobita berikutnya tidak ingin hidup menderita dan miskin, maka Soby mengirim sebuah robot kucing bernama Doraemon untuk membantu membahagiakan Nobita sehingga generasi Nobita pun akan hidup bahagia di masa depan. Pada awalnya Doraemon tidak setuju dengan hal ini, tetapi Soby memberi janji bahwa jika Doraemon sudah berhasil membuat Nobita bahagia, maka Doraemon boleh kembali ke abad 22. Akhirnya Doraemon tinggal dengan Nobita. 
            Doraemon memperkenalkan alat ajaib yang pertama, yaitu baling-baling bambu. Nobita pun belajar dengan Doraemon bagaimana menggunakan baling-baling bambu agar bisa terbang dengan nyaman. Kemudian, Nobita merasa takjub dengan alat-alat yang dimiliki oleh Doraemon. Ia berpikir bahwa alat-alat ajaib Doraemon dapat membalas perbuatan Suneo dan Big G yang sudah keterlaluan. Pintu kemana saja juga membantu Nobita agar tidak terlambat datang ke sekolah. Alat-alat Doraemon akan membuat Nobita merasa bahagia. Namun, hanya satu yang dapat membuat Nobita bahagia selamanya, yaitu apabila ia dapat menikah bersama Shizuka di masa depan. Shizuka merupakan teman perempuan Nobita yang sudah lama ia sukai. Nobita akan menikah dengan Shizuka apabila ia mau berusaha sendiri mengubah sikapnya tanpa bantuan dari Doraemon. Tetapi, ada teman laki-laki Nobita bernama Dekisugi yang jauh lebih baik, pintar, ganteng, dan sopan dari Nobita. Ia juga senang dengan Shizuka tetapi tidak berlebihan. Nobita menganggap bahwa ia lebih pantas menikah dengan Shizuka. Meskipun begitu, Nobita tetap tidak rela jika hal ini terjadi. Ia berusaha menghindari Shizuka. Ia takut, jika Shizuka menikah dengannya maka Shizuka tidak akan bahagia.
            Doraemon mengatakan bahwa ada kemungkinan bila Nobita menikah dengan Shizuka karena kebaikan dari Nobita sendiri yang akan merubah masa depannya. Doraemon mengajak Nobita menonton tv waktu. Pada tanggal 25 Oktober di tayangkan bahwa Nobita akan bertunangan. Nobita melihat ia sudah dewasa, tetapi sikap Nobita tidak berubah. Saat itu, Shizuka mengajak Nobita mendaki Gunung bersalju, tetapi Nobita dewasa menolaknya sehingga Shizuka pergi sendiri dengan membawa perlengkapan mendaki. Saat Shizuka sedang mendaki, terdapat badai salju yang lebat sehingga menyulitkan Sizuka berjalan. Nobita kecil dan Doraemon kasihan melihat Shizuka dari tv yang sedang mendapat masalah besar. Untuk itu, Nobita mengajak Doraemon pergi ke masa depan Nobita yang sudah dewasa dengan bantuan alat Doraemon. Nobita sendiri tanpa bantuan Doraemon akhirnya menyusul Shizuka yang sedang mendapat masalah di Gunung salju. Setelah Nobita bertemu dengan Shizuka, ia pun juga kesulitan untuk membawa Shizuka yang telah tidak sadarkan diri kembali pulang. Nobita dewasa merasa terpanggil untuk menolong mereka. Dengan kebaikan Nobita, maka Shizuka menerima lamaran dari Nobita untuk menikah dengannya. Kejadian ini membuat Nobita kecil senang bahwa ia dapat melihat masa depannya akan bahagia. Begitupun teman-temannya, Suneo, Big G, dan Jaiko. Nobita dan Doraemon pun kembali ke masa kini. 

            Setelah sekian lama tinggal dengan Nobita dan membahagiakan Nobita yang melihat masa depannya akan bahgia, Doraemon merasa terpanggil bahwa ia akan kembali ke masa depan bertemu dengan Soby. Namun, Doraemon sedih jika harus berpisah dan tak terasa Doraemon meneteskan air mata ketika ia mengingat segala tingkah laku Nobita yang ada di dalam dirinya. Doraemon berharap Nobita tidak boleh bergantung padanya lagi karena ia akan kembali ke masa depan. Ia harus berusaha mengatasi hal apapun sendiri. Nobita merasa tak terima dengan  keadaan ini. Ia pun pergi ke lapangan bermain, dimana ia akan melawan Big G sendiri tanpa bantuan Doraemon. Hal ini pun tak diketahui oleh Doraemon. Dengan sekuat tenaga ia melawan Big G dan akhirnya Big G mengakui bahwa Nobita menang melawannya. Doraemon berhasil menemukan Nobita yang terkulai lemas dan mengatakan bahwa Doraemon tak usah khawatir dengannya karena ia sudah membuktikan bahwa ia bisa melawan Big G. Doraemon pun pergi dengan menangis bahagia. 
            Hari-hari pun berlalu tanpa ada Doraemon. Bulan April telah tiba, Nobita terkena jebakan (April Mop) oleh Giant dan Suneo. Ia teringat Doraemon yang menitipkan ramuan pembohong. Ramuan ini cocok digunakan pada saat April Mop. Awalnya, Nobita menggunakan ramuan ini untuk membalas kebohongan yang dilakukan oleh Suneo dan Giant, tetapi setelah ia berhasil membalasnya ia pun kembali ke rumah dan mengatakan bahwa Doremon tidak akan kembali. Tentu hal ini membuat kebalikan dari apa yang terjadi. Doraemon pun kembali muncul dan Nobita terus mengatakan bahwa ia sama sekali tidak bahagia dan bahkan selamanya Doraemon tidak akan terus bersamanya. Pada akhirnya, Doraemon selamanya akan tetap tinggal bersama-sama dengan Nobita.



            Begitulah referensi dari sebuah film kartun Jepang yang sangat terkenal STAND BY ME DORAEMON. Doraemon adalah robot berbentuk kucing yang luar biasa di ciptakan di film ini. Dengan adanya film ini, pasti membuat kita menjadi berimajinasi. Ada sebuah makna dari film ini yang membuat saya menjadi termotivasi, yaitu masa depan ada di tangan kita, tergantung bagaimana kita melakukannya. Jika saat ini kita melakukannya dengan baik atas usaha kita sendiri, maka masa depan akan cerah, begitu pun sebaliknya. Untuk itu, bermimpilah yang sebesar-besarnya, tetapi bersegeralah untuk mengerjakan sekecil-kecilnya kebaikan yang terdekat.

Postingan ini adalah kurikulum KOMBUN periode 12-19 Januari 2015 dengan tema “Resensi Film”.

2 komentar:

  1. tapi agak kecewa gue nis sama film ini, terlalu fokus sm 'kisah percintaan' menurut gue.. jadinya ekspetasi gue yg bakal jalan ceritanya sedih bgt yg emng bener2 sad ending berurai banjir air mata, tp ternyata jln ceritanya sedih2 yg nanggung gitu-_-

    BalasHapus
  2. Iya gw mencoba cari positifnya dari film ini. Heheh

    BalasHapus