bintang

Rabu, 17 Juni 2015

Cinderella



Resensi Film Cinderella
Film ini merupakan salah satu favorit dari beberapa film yang sudah saya tonton. Siapa yang tidak tahu cerita dongeng Cinderella?. Pasti semua orang tahu ceritanya, itu lho yang ada sepatu kacanya. Film ini mengingatkan saya waktu kecil, saya punya gaun bermotif apel, gaunnya berwarna merah jambu dan sangat bagus. Saya juga punya sepatu kaca meskipun tidak berbahan kaca, tapi warna sepatunya bening seperti kaca. Senang rasanya ketika saya memakainya. Seperti cerita di dongeng Cinderella, tapi sayang belum ketemu pangerannya. Hihihi.....
Ya, Cinderella adalah dongeng yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Dongeng ini menceritakan seorang gadis yang berhasil menaklukan hati pangeran dengan keberanian dan kebaikan hatinya. Dalam cerita ini juga disimbolkan dengan sepatu kaca yang merupakan pemberian dari ibu peri.
Mari kita simak resensi filmnya....
Film                            : Cinderella
Directed                    : Kenneth Branagh
Produced                  : Simon Kinberg, p.g.a
Allison Shearmur, p.g.a
David Barron, p.g.a
Nama Pemain         : Cate Blanchett, Lily James, Richard Madden, Stellan   Skarsgard, Holliday Grainger, Sophie McShera, Derek Jacobi, and Helena Bonham Carter

  
Cinderella

Kebahagiaan menyelimuti keluarga Ella


Suatu masa hiduplah seorang gadis yang bernama Ella. Dia adalah seorang putri bagi ibu dan ayahnya. Meskipun tak memiliki gelar, mahkota atau istana sekalipun tapi ia adalah ratu dari kerajaan kecilnya sendiri. Rumahnya di pinggir hutan dan telah dihuni oleh generasinya turun-temurun. Ia memiliki ternak di halaman rumahnya. ia selalu memberi makan setiap pagi dan sangat menyayangi hewan-hewan yang ada di rumahnya sekalipun tikus kecil yang dianggapnya sebagai teman. Kadang ia juga berbicara sendiri dengan tikus-tikus di rumahnya. Ibunya selalu mengajarkannya bagaimana harus merawat hewan yang ada disekitarnya dan tidak boleh menyakitinya. Ayahnya adalah seorang pedagang sutera yang selalu bepergian, tapi tak lupa selalu membawa suvenir yang indah untuk anaknya. Meskipun ayahnya bepergian cukup lama, tapi ia tak merasa kehilangan karena ia tahu bahwa ayahnya akan pulang. Salah satu hadiah yang ia dapatkan dari ayahnya adalah dasi kupu-kupu yang sangat bagus. Keluarga mereka sangat bahagia karena mereka saling mencintai satu sama lain.

Kesedihan pun menghampiri keluarga Ella
Namun, kesedihan bisa saja datang ditengah kebahagiaan. Ibu Ella mengalami sakit. Sebelum ibunya meninggal dunia, ia ingin memberikan sebuah rahasia yang sangat penting untuknya. Sebuah rahasia yang dapat membantunya dalam menghadapi ujian kehidupan.
“Bahwa selalu ingatlah untuk memiliki keberanian dan kebaikan. Kebaikan memiliki kekuatan lebih dari yang kau bayangkan.”
Begitulah rahasia yang diberikan kepada Ella sekaligus menjadi janji Ella kepada ibunya. Waktu berlalu dan kesedihan berubah menjadi kenangan.

Lembaran baru Ella dimulai
Ayahnya ingin menyampaikan sesuatu bahwa ia akan menikahi seorang janda yang sudah memiliki dua orang putri. Ella pun tak keberatan menyetujuinya jika hal itu untuk kebagaiaan ayahnya. Ella dan ayahnya menyambut kedatangan mereka. Ibu tiri Ella adalah seorang wanita bangsawan dengan pakaian mewah yang selalu dikenakannya. Keesokan harinya Ayah Ella harus pergi lagi dalam beberapa bulan. Tak seperti biasanya, kali ini Ella merasa sedih ayahnya harus pergi, tapi ayahnya berkata bahwa ia akan selalu mengingat Ella sampai kapanpun. Ayahnya meminta Ella untuk selalu baik pada ibu tirinya dan kedua saudaranya meskipun kadang mengesalkan.
Setelah ayahnya pergi, ibu tirinya menyuruh Ella untuk memindahkan barang-barangnya ke loteng sekaligus sebagai tempat tidur Ella selama ayahnya pergi. Ternyata, ibu tirinya berusaha mengusai rumahnya. Pada suatu hari, Paman John datang ke rumah Ella untuk memberi tahu bahwa ayahnya sakit dan kemudian meninggal dunia di perjalanan. Ella pun merasa sangat sedih, sedangkan ibu tiri dan kedua saudaranya tak peduli dengan hal itu.
Keesokan harinya, ibu tiri Ella memecat seluruh pembantu yang ada di rumah itu karena untuk menghemat pengeluaran uang. Sebagai gantinya, Ella pun dianggap sebagai pembatu di rumah itu. Setiap pagi Ella harus menyiapkan sarapan dan hanya boleh makan sisa dari piring. Ibu tiri dan kedua saudara tirinya menjuluki Ella sebagai Cinderella, yakni nama yang memiliki kekuatan seperti mantra sihir.

Ella bertemu seorang pengeran 


Untuk mengatasi kesedihan di rumahnya Ella pergi berkuda. Di perjalanan ia bertemu seseorang yang tampan sedang berburu. Ia mengatakan kepadanya bahwa tidak boleh menyakiti hewan. Lelaki itu mengajak berkenalan, tapi Ella tak ingin namanya diketahui. Ia hanya mengakui bahwa ia adalah seorang gadis pemerah susu. Kit, adalah nama lelaki itu. Ia adalah seorang pangeran, tapi statusnya tak ingin diketahui oleh gadis cantik yang ada dihadapannya. Ia berkata bahwa ia baru bekerja di istana. Kit berharap dapat melihatnya lagi. Kit lalu menceritakan kepada ayahnya bahwa ia baru saja bertemu gadis cantik nan baik hati. Kit tahu ayahnya sudah tua dan ingin cepat melihatnya menikah dengan seorang putri kerajaan, tapi ia belum menemukan seseorang yang dapat menaklukan hatinya, kecuali gadis yang baru ia ditemui di hutan tadi.
Maka, diadakanlah kontes dansa kerajaan dan pengeran akan memilih calon pengantinnya. Namun tak seperti biasanya yang hanya untuk kalangan kerajaan, kali ini kontes dansa berlaku untuk setiap gadis  yang ada di kerajaan atau rakyat jelata semuanya diundang. Ella senang mendengar pengumuman tersebut saat di pasar. Kemudian ia segera pulang ke rumah untuk memberi tahu kepada ibu tiri dan saudara tirinya. Ibu tirinya langsung memerintahkan Ella untuk memesan tiga gaun terbaik untuk dikenakannya pada saat pesta dansa. Karena ibu tirinya tak ingin menjahit gaun pesta keempat untuknya, ia berpikir untuk mencoba menjahit gaun milik ibunya sendiri.
Malam pesta pun tiba, mereka bersiap-siap untuk berangkat ke istana begitupun dengan Ella. Namun, ibu tiri Ella tak membolehkannya pergi ke sana. Ia malu dengan pakaian Ella yang terlihat seperti kain lap. Padahal, keinginannya pergi ke sana hanya ingin bertemu Kit yang ia tahu bukan seorang pangeran, melainkan pekerja di istana. Ella pun menangis ketika ia ditinggal pergi oleh ibu tiri dan kedua saudaranya. Lalu, ia meminta maaf kepada ibunya bahwa ia belum memiliki keberanian dan ia tak percaya lagi. Ia terus menangis. 



Tiba-tiba ada seorang nenek yang sudah tua dan meminta segelas susu kepada Ella. Ella pun langsung memberikannya dan merasa heran mengapa ada seorang nenek di halaman rumahnya malam hari. Lalu nenek itu melempar tongkatnya ke atas dan seketika berubah menjadi seorang ibu peri. Ella sangat terkejut. Ibu peri sangat sibuk mencari sesuatu yang dapat digunakan menjadi sebuah kereta kuda. Lalu Ella memberi tahu bahwa ia memiliki tanaman labu. Dirubahnya labu tersebut menjadi sebuah kereta dan empat tikus di rumahnya dirubah menjadi kuda. Kadal dirubah menjadi pengawal dan angsa pun dirubah menjadi kusir. Tak lupa ibu peri merubah gaun Ella menjadi gaun yang indah berwarna biru. Saat kaki Ella ingin menaiki keretanya, ibu peri melihat sepatunya. Kemudian ia memberikan sepatu kaca yang indah. Ibu peri juga memastikan bahwa  ibu tiri dan kedua saudaranya tak mengenalinya. Namun, ibu peri berkata bahwa sihir takkan bertahan selamanya. Ketika Ella mendengar bunyi lonceng tengah malam sihir akan sirna. Dan semuanya akan kembali seperti semula. Ella merasa waktu tersebut sangat cukup dan ia sangat berterima kasih kepada ibu peri.

Saat pesta dansa



Di istana sudah banyak gadis yang berdatangan. Mereka mengenakan gaun yang indah. Datanglah Putri Selena dari Zaragossa yang akan dijodohkan dengan pangeran Kit. Namun, Kit tak mencintainya. Ia berharap gadis yang ia temui di hutan dapat hadir di pestanya dan berdansa dengannya. Dansa hampir dimulai. Tuan Kit diminta untuk berdansa dengan putri Selena. Ella pun tiba dan semua orang terpesona oleh kecantikannya. Begitu juga dengan Kit. Gadis yang ditemuinya di hutan, kini hadir dihadapannya. Kit langsung menghampiri Ella dan mengajaknya dansa. Semua orang melihat mereka berdua dansa. Setelah berdansa, Kit mengajak Ella ke taman rahasia di istananya. Kali ini Ella mengetahui bahwa Kit adalah seorang pangeran. Saat mereka sedang asik berbincang-bincang, Ella mendengar lonceng tengah malam dan teringat akan perkataan ibu peri bahwa semuanya akan kembali seperti semula. Ella berlari keluar istana dan Kit mengejarnya. Saat menuruni tangga istana, sepatu kacanya terjatuh dari salah satu kakinya. Ia tak bisa mengambilnya karena waktu terus berjalan. Ia terpaksa meninggalkan pasangan sepatu kacanya dan cepat-cepat pulang ke rumah.
            Ketika diperjalanan pulang, kembalilah sihir itu seperti semula dan ia pulang jalan kaki ditemani tikus-tikusnya. Ia merelakan sepatu kacanya yang ia bawa untuk tikusnya berteduh dari hujan. Meski begitu, ia sangat senang bisa bertemu dengan Kit. Ia menyimpan sepatu kaca sebelahnya di dapur dekat perapian. Tak lama kemudian ibu tiri dan saudara tirinya pulang ke rumah dan menceritakan kembali kejadian di istana saat pesta dansa. Sebelum tidur Ella menulis tentang apa yang telah terjadi untuk dapat mengingat setiap detailnya. Seolah-olah ia berkata kepada orang tuanya tentang tarian istana dan waktu yang telah dihabiskan bersama pangeran.

Sayembara sepatu kaca


            Ayah Kit terbaring sakit dan ingin agar Kit menikah dengan putri Selena. Kit berkata bahwa ia tak mencintainya. Meskipun kerajaan ini kecil, tapi kita hanya perlu memiliki keberanian dan kebaikan. Setelah mendengar perkataan Kit, ayahnya tak memaksanya lagi untuk menikah dengan Putri Selena. Karena pernikahan terjadi hanya adanya cinta. Kit diminta untuk mencari gadis yang dicintainya yang dengan membuat pengumuman. Ayahya pun meninggal dunia.
            Lalu, dibuatlah pengumuman kepada khalayak bahwa putri yang saat itu mengenakan sepatu kaca ketika berdansa diminta datang ke istana untuk dinikahkan dengan pengeran. Mendengar pengumuman itu di pasar, Cinderella bergegas pulang ke rumah dan mencari sepatu kacanya. Ternyata ibu tirinya menemukan sepatu itu dan memecahkannya. Ia menuduh Cinderella mencuri sepatu kaca. Ia tak ingin Cinderella menikah dengan pengeran dan takut bahwa Cinderella akan membalas semua kejahatannya. Ia hanya ingin pangeran menikah dengan salah satu putri kandungnya.
Pangeran tak akan menyerah untuk mencari gadis itu. Ia teringat dengan sepatu kaca yang ditinggalkan gadis itu di istana. Dikunjunginya setiap rumah yang memiliki gadis. Siapa yang bisa memakai sepatu kaca itu, maka ia akan menikah dengan pangeran. Dari kejauhan tampak rombongan pengawal istana menuju rumah Ella. Kedua saudara tirinya mengetahuinya dan tak sabar ingin mencobanya. Ibu tirinya menyambut kedatangan rombongan itu dengan senang hati. Dari atas loteng, Ella melihatnya, tapi ia tak peduli lagi dan yakin bahwa takkan ada yang memuinya, meskipun tikus-tikusnya menarik-narik baju Ella agar dapat mencoba sepatunya.
Kedua saudara tirinya tak bisa memakai sepatu kaca itu karena terlalu sempit. Akhirnya pengawal menyerah untuk melakukan tugas itu. Saat rombongan akan pulang, terdengarlah nyanyian dari seorang gadis. Pengawal bertanya, apakah nyonya memiliki seorang gadis lagi? Ia menjawab tidak. Lalu salah satu dari rombongan pengawal membuka topeng, ternyata pangeran Kit menyamar menjadi pengawal untuk mengawasi tugas ini. Ia memerintahkan untuk membawa gadis itu turun dan mencoba sepatunya karena semua gadis berhak untuk mencoba sepatu kaca itu. Namun, ibu tiri melarang Cinderalla untuk melakukannya. Ia tak menghiraukannya dan turun ke bawah untuk mencoba sepatu itu dan kali ini tak ada sihir yang akan membantunya. Ini mungkin resiko terbesar untuk memiliki seseorang. Untuk melihat siapa kita sebenarnya.
“Milikilah keberanian dan kebaikan.”


Cinderella menikah dengan Pangeran



Cinderella memperkenalkan dirinya dihadapan pangeran. Ia berkata bahwa ia bukanlah seorang putri, tak punya kereta, tak punya orang tua, dan tak punya harta. Bahkan tak tahu apakah cocok untuk sepatu yang indah itu, tapi jika cocok, apakah pangeran akan menerimanya dengan apa adanya? Seorang gadis pemerah susu yang mencintaimu. Pangeran menjawab, tentu saja akan menerimanya. Lalu pangeran memasangkan sepatu kaca itu di kaki Cinderella. Ternyata sepatu itu sangat cocok sekali dengan kakinya. Kedua saudara tirinya menghormati dan memberi salam kepada Cinderella dan pangeran.
Pangeran mengajaknya pergi ke istana. Ibu tirinya merasa bersalah, tapi Ella memaafkannya. Ibu tiri dan kedua saudara tirinya akan segera diusir dan takkan pernah menginjakkan kakinya di Inggris. Akhirnya, Cinderella dan Pangeran Kit menikah. Mereka hidup bahagia.

Jika kamu percaya pada pada keberanian dan kebaikan, maka apa yang kamu impikan semua bisa terwujud.

Nah, bagaimana resensi filmnya? Seru kan?
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari film ini yah...
Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar