Resensi
Film Cinderella
Film ini merupakan salah satu favorit
dari beberapa film yang sudah saya tonton. Siapa yang tidak tahu cerita dongeng
Cinderella?. Pasti semua orang tahu ceritanya, itu lho yang ada sepatu kacanya.
Film ini mengingatkan saya waktu kecil, saya punya gaun bermotif apel, gaunnya
berwarna merah jambu dan sangat bagus. Saya juga punya sepatu kaca meskipun
tidak berbahan kaca, tapi warna sepatunya bening seperti kaca. Senang rasanya ketika
saya memakainya. Seperti cerita di dongeng Cinderella, tapi sayang belum ketemu
pangerannya. Hihihi.....
Ya, Cinderella adalah dongeng yang sudah
ada sejak zaman dahulu kala. Dongeng ini menceritakan seorang gadis yang
berhasil menaklukan hati pangeran dengan keberanian dan kebaikan hatinya. Dalam
cerita ini juga disimbolkan dengan sepatu kaca yang merupakan pemberian dari
ibu peri.
Mari kita simak resensi filmnya....
Film : Cinderella
Directed : Kenneth Branagh
Produced : Simon Kinberg, p.g.a
Allison
Shearmur, p.g.a
David
Barron, p.g.a
Nama
Pemain : Cate Blanchett, Lily
James, Richard Madden, Stellan
Skarsgard, Holliday Grainger, Sophie McShera, Derek Jacobi, and Helena
Bonham Carter
Cinderella
Kebahagiaan menyelimuti
keluarga Ella
Suatu masa hiduplah seorang gadis yang
bernama Ella. Dia adalah seorang putri bagi ibu dan ayahnya. Meskipun tak
memiliki gelar, mahkota atau istana sekalipun tapi ia adalah ratu dari kerajaan
kecilnya sendiri. Rumahnya di pinggir hutan dan telah dihuni oleh generasinya
turun-temurun. Ia memiliki ternak di halaman rumahnya. ia selalu memberi makan
setiap pagi dan sangat menyayangi hewan-hewan yang ada di rumahnya sekalipun
tikus kecil yang dianggapnya sebagai teman. Kadang ia juga berbicara sendiri
dengan tikus-tikus di rumahnya. Ibunya selalu mengajarkannya bagaimana harus
merawat hewan yang ada disekitarnya dan tidak boleh menyakitinya. Ayahnya
adalah seorang pedagang sutera yang selalu bepergian, tapi tak lupa selalu
membawa suvenir yang indah untuk anaknya. Meskipun ayahnya bepergian cukup
lama, tapi ia tak merasa kehilangan karena ia tahu bahwa ayahnya akan pulang.
Salah satu hadiah yang ia dapatkan dari ayahnya adalah dasi kupu-kupu yang
sangat bagus. Keluarga mereka sangat bahagia karena mereka saling mencintai
satu sama lain.
Kesedihan pun menghampiri keluarga Ella
Namun, kesedihan bisa saja datang
ditengah kebahagiaan. Ibu Ella mengalami sakit. Sebelum ibunya meninggal dunia,
ia ingin memberikan sebuah rahasia yang sangat penting untuknya. Sebuah rahasia
yang dapat membantunya dalam menghadapi ujian kehidupan.
“Bahwa selalu ingatlah untuk memiliki
keberanian dan kebaikan. Kebaikan memiliki kekuatan lebih dari yang kau
bayangkan.”
Begitulah rahasia yang diberikan kepada
Ella sekaligus menjadi janji Ella kepada ibunya. Waktu berlalu dan kesedihan
berubah menjadi kenangan.
Lembaran baru Ella dimulai
Ayahnya ingin menyampaikan sesuatu bahwa
ia akan menikahi seorang janda yang sudah memiliki dua orang putri. Ella pun
tak keberatan menyetujuinya jika hal itu untuk kebagaiaan ayahnya. Ella dan
ayahnya menyambut kedatangan mereka. Ibu tiri Ella adalah seorang wanita
bangsawan dengan pakaian mewah yang selalu dikenakannya. Keesokan harinya Ayah
Ella harus pergi lagi dalam beberapa bulan. Tak seperti biasanya, kali ini Ella
merasa sedih ayahnya harus pergi, tapi ayahnya berkata bahwa ia akan selalu
mengingat Ella sampai kapanpun. Ayahnya meminta Ella untuk selalu baik pada ibu
tirinya dan kedua saudaranya meskipun kadang mengesalkan.
Setelah ayahnya pergi, ibu tirinya
menyuruh Ella untuk memindahkan barang-barangnya ke loteng sekaligus sebagai
tempat tidur Ella selama ayahnya pergi. Ternyata, ibu tirinya berusaha mengusai
rumahnya. Pada suatu hari, Paman John datang ke rumah Ella untuk memberi tahu
bahwa ayahnya sakit dan kemudian meninggal dunia di perjalanan. Ella pun merasa
sangat sedih, sedangkan ibu tiri dan kedua saudaranya tak peduli dengan hal
itu.
Keesokan harinya, ibu tiri Ella memecat
seluruh pembantu yang ada di rumah itu karena untuk menghemat pengeluaran uang.
Sebagai gantinya, Ella pun dianggap sebagai pembatu di rumah itu. Setiap pagi
Ella harus menyiapkan sarapan dan hanya boleh makan sisa dari piring. Ibu tiri
dan kedua saudara tirinya menjuluki Ella sebagai Cinderella, yakni nama yang
memiliki kekuatan seperti mantra sihir.
Ella bertemu seorang pengeran
Untuk mengatasi kesedihan di rumahnya
Ella pergi berkuda. Di perjalanan ia bertemu seseorang yang tampan sedang
berburu. Ia mengatakan kepadanya bahwa tidak boleh menyakiti hewan. Lelaki itu
mengajak berkenalan, tapi Ella tak ingin namanya diketahui. Ia hanya mengakui
bahwa ia adalah seorang gadis pemerah susu. Kit, adalah nama lelaki itu. Ia
adalah seorang pangeran, tapi statusnya tak ingin diketahui oleh gadis cantik
yang ada dihadapannya. Ia berkata bahwa ia baru bekerja di istana. Kit berharap
dapat melihatnya lagi. Kit lalu menceritakan kepada ayahnya bahwa ia baru saja
bertemu gadis cantik nan baik hati. Kit tahu ayahnya sudah tua dan ingin cepat
melihatnya menikah dengan seorang putri kerajaan, tapi ia belum menemukan
seseorang yang dapat menaklukan hatinya, kecuali gadis yang baru ia ditemui di
hutan tadi.
Maka, diadakanlah kontes dansa kerajaan
dan pengeran akan memilih calon pengantinnya. Namun tak seperti biasanya yang
hanya untuk kalangan kerajaan, kali ini kontes dansa berlaku untuk setiap
gadis yang ada di kerajaan atau rakyat
jelata semuanya diundang. Ella senang mendengar pengumuman tersebut saat di
pasar. Kemudian ia segera pulang ke rumah untuk memberi tahu kepada ibu tiri
dan saudara tirinya. Ibu tirinya langsung memerintahkan Ella untuk memesan tiga
gaun terbaik untuk dikenakannya pada saat pesta dansa. Karena ibu tirinya tak
ingin menjahit gaun pesta keempat untuknya, ia berpikir untuk mencoba menjahit
gaun milik ibunya sendiri.
Malam pesta pun tiba, mereka bersiap-siap
untuk berangkat ke istana begitupun dengan Ella. Namun, ibu tiri Ella tak membolehkannya
pergi ke sana. Ia malu dengan pakaian Ella yang terlihat seperti kain lap. Padahal,
keinginannya pergi ke sana hanya ingin bertemu Kit yang ia tahu bukan seorang
pangeran, melainkan pekerja di istana. Ella pun menangis ketika ia ditinggal
pergi oleh ibu tiri dan kedua saudaranya. Lalu, ia meminta maaf kepada ibunya
bahwa ia belum memiliki keberanian dan ia tak percaya lagi. Ia terus menangis.
Tiba-tiba ada seorang nenek yang sudah
tua dan meminta segelas susu kepada Ella. Ella pun langsung memberikannya dan
merasa heran mengapa ada seorang nenek di halaman rumahnya malam hari. Lalu
nenek itu melempar tongkatnya ke atas dan seketika berubah menjadi seorang ibu
peri. Ella sangat terkejut. Ibu peri sangat sibuk mencari sesuatu yang dapat
digunakan menjadi sebuah kereta kuda. Lalu Ella memberi tahu bahwa ia memiliki
tanaman labu. Dirubahnya labu tersebut menjadi sebuah kereta dan empat tikus di
rumahnya dirubah menjadi kuda. Kadal dirubah menjadi pengawal dan angsa pun
dirubah menjadi kusir. Tak lupa ibu peri merubah gaun Ella menjadi gaun yang
indah berwarna biru. Saat kaki Ella ingin menaiki keretanya, ibu peri melihat
sepatunya. Kemudian ia memberikan sepatu kaca yang indah. Ibu peri juga
memastikan bahwa ibu tiri dan kedua
saudaranya tak mengenalinya. Namun, ibu peri berkata bahwa sihir takkan
bertahan selamanya. Ketika Ella mendengar bunyi lonceng tengah malam sihir akan
sirna. Dan semuanya akan kembali seperti semula. Ella merasa waktu tersebut
sangat cukup dan ia sangat berterima kasih kepada ibu peri.
Saat pesta dansa
Di istana sudah banyak gadis yang
berdatangan. Mereka mengenakan gaun yang indah. Datanglah Putri Selena dari
Zaragossa yang akan dijodohkan dengan pangeran Kit. Namun, Kit tak mencintainya.
Ia berharap gadis yang ia temui di hutan dapat hadir di pestanya dan berdansa
dengannya. Dansa hampir dimulai. Tuan Kit diminta untuk berdansa dengan putri
Selena. Ella pun tiba dan semua orang terpesona oleh kecantikannya. Begitu juga
dengan Kit. Gadis yang ditemuinya di hutan, kini hadir dihadapannya. Kit
langsung menghampiri Ella dan mengajaknya dansa. Semua orang melihat mereka
berdua dansa. Setelah berdansa, Kit mengajak Ella ke taman rahasia di
istananya. Kali ini Ella mengetahui bahwa Kit adalah seorang pangeran. Saat
mereka sedang asik berbincang-bincang, Ella mendengar lonceng tengah malam dan
teringat akan perkataan ibu peri bahwa semuanya akan kembali seperti semula.
Ella berlari keluar istana dan Kit mengejarnya. Saat menuruni tangga istana,
sepatu kacanya terjatuh dari salah satu kakinya. Ia tak bisa mengambilnya
karena waktu terus berjalan. Ia terpaksa meninggalkan pasangan sepatu kacanya
dan cepat-cepat pulang ke rumah.
Ketika diperjalanan
pulang, kembalilah sihir itu seperti semula dan ia pulang jalan kaki ditemani
tikus-tikusnya. Ia merelakan sepatu kacanya yang ia bawa untuk tikusnya
berteduh dari hujan. Meski begitu, ia sangat senang bisa bertemu dengan Kit. Ia
menyimpan sepatu kaca sebelahnya di dapur dekat perapian. Tak lama kemudian ibu
tiri dan saudara tirinya pulang ke rumah dan menceritakan kembali kejadian di
istana saat pesta dansa. Sebelum tidur Ella menulis tentang apa yang telah
terjadi untuk dapat mengingat setiap detailnya. Seolah-olah ia berkata kepada
orang tuanya tentang tarian istana dan waktu yang telah dihabiskan bersama
pangeran.
Sayembara sepatu kaca
Ayah Kit
terbaring sakit dan ingin agar Kit menikah dengan putri Selena. Kit berkata
bahwa ia tak mencintainya. Meskipun kerajaan ini kecil, tapi kita hanya perlu
memiliki keberanian dan kebaikan. Setelah mendengar perkataan Kit, ayahnya tak
memaksanya lagi untuk menikah dengan Putri Selena. Karena pernikahan terjadi
hanya adanya cinta. Kit diminta untuk mencari gadis yang dicintainya yang
dengan membuat pengumuman. Ayahya pun meninggal dunia.
Lalu,
dibuatlah pengumuman kepada khalayak bahwa putri yang saat itu mengenakan
sepatu kaca ketika berdansa diminta datang ke istana untuk dinikahkan dengan
pengeran. Mendengar pengumuman itu di pasar, Cinderella bergegas pulang ke
rumah dan mencari sepatu kacanya. Ternyata ibu tirinya menemukan sepatu itu dan
memecahkannya. Ia menuduh Cinderella mencuri sepatu kaca. Ia tak ingin
Cinderella menikah dengan pengeran dan takut bahwa Cinderella akan membalas
semua kejahatannya. Ia hanya ingin pangeran menikah dengan salah satu putri
kandungnya.
Pangeran tak akan menyerah untuk mencari
gadis itu. Ia teringat dengan sepatu kaca yang ditinggalkan gadis itu di
istana. Dikunjunginya setiap rumah yang memiliki gadis. Siapa yang bisa memakai
sepatu kaca itu, maka ia akan menikah dengan pangeran. Dari kejauhan tampak
rombongan pengawal istana menuju rumah Ella. Kedua saudara tirinya
mengetahuinya dan tak sabar ingin mencobanya. Ibu tirinya menyambut kedatangan
rombongan itu dengan senang hati. Dari atas loteng, Ella melihatnya, tapi ia
tak peduli lagi dan yakin bahwa takkan ada yang memuinya, meskipun
tikus-tikusnya menarik-narik baju Ella agar dapat mencoba sepatunya.
Kedua saudara tirinya tak bisa memakai
sepatu kaca itu karena terlalu sempit. Akhirnya pengawal menyerah untuk
melakukan tugas itu. Saat rombongan akan pulang, terdengarlah nyanyian dari
seorang gadis. Pengawal bertanya, apakah nyonya memiliki seorang gadis lagi? Ia
menjawab tidak. Lalu salah satu dari rombongan pengawal membuka topeng,
ternyata pangeran Kit menyamar menjadi pengawal untuk mengawasi tugas ini. Ia
memerintahkan untuk membawa gadis itu turun dan mencoba sepatunya karena semua
gadis berhak untuk mencoba sepatu kaca itu. Namun, ibu tiri melarang Cinderalla
untuk melakukannya. Ia tak menghiraukannya dan turun ke bawah untuk mencoba
sepatu itu dan kali ini tak ada sihir yang akan membantunya. Ini mungkin resiko
terbesar untuk memiliki seseorang. Untuk melihat siapa kita sebenarnya.
“Milikilah
keberanian dan kebaikan.”
Cinderella menikah dengan Pangeran
Cinderella memperkenalkan dirinya dihadapan
pangeran. Ia berkata bahwa ia bukanlah seorang putri, tak punya kereta, tak
punya orang tua, dan tak punya harta. Bahkan tak tahu apakah cocok untuk sepatu
yang indah itu, tapi jika cocok, apakah pangeran akan menerimanya dengan apa
adanya? Seorang gadis pemerah susu yang mencintaimu. Pangeran menjawab, tentu
saja akan menerimanya. Lalu pangeran memasangkan sepatu kaca itu di kaki
Cinderella. Ternyata sepatu itu sangat cocok sekali dengan kakinya. Kedua
saudara tirinya menghormati dan memberi salam kepada Cinderella dan pangeran.
Pangeran mengajaknya pergi ke istana. Ibu
tirinya merasa bersalah, tapi Ella memaafkannya. Ibu tiri dan kedua saudara
tirinya akan segera diusir dan takkan pernah menginjakkan kakinya di Inggris.
Akhirnya, Cinderella dan Pangeran Kit menikah. Mereka hidup bahagia.
Jika kamu percaya pada pada
keberanian dan kebaikan, maka apa yang kamu impikan semua bisa terwujud.
Nah, bagaimana resensi filmnya? Seru kan?
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari film ini yah...
Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar